Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

DPD RI Ajak Pelaku UMKM Perbaiki Strategi Pascapandemi Covid-19

DPD RI Ajak Pelaku UMKM Perbaiki Strategi Pascapandemi Covid-19 Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua DPD RI, Nono Sampono, mengatakan bahwa sektor UMKM yang menjadi mata pencaharian bagi 62 juta jiwa di Indonesia harus mulai bersiap untuk bangkit setelah vaksinasi dijalankan pemerintah. Nono Sampono menyerukan kepada pelaku usaha agar memperbaiki strategi usahanya menuju tatanan ekonomi baru pascapandemi nantinya.

Nono menambahkan, saat ini proses vaksinasi Covid-19 sudah mulai dijalankan. Hal ini menjadi pintu untuk meninggalkan era pandemi. Selain itu, Presiden Jokowi sudah menggalakkan kampanye Aku Cinta Produk Indonesia untuk membangun sentimen pasar lokal.

Baca Juga: Sinergi COMDEV Bangun Optimisme UMKM di Tengah Pandemi

Menurut Nono, beberapa strategi perlu dilakukan untuk menjaga eksistensi UMKM, yakni protokol kesehatan ketat, penundaan pembayaran utang atau kredit, bantuan keuangan, dan kebijakan struktural. Sementara, strategi jangka panjang fokus pada pengenalan dan penggunaan teknologi digital bagi UMKM, sekaligus persiapan memasuki era Industri 4.0.

Untuk itu, Nono Sampono menuturkan, UMKM dapat bergabung dengan marketplace dan menyesuaikan metode penjualan menjadi bukan konvensional lagi. "UMKM perlu memperbaiki strategi dalam berkoordinasi dan berkolaborasi dengan timnya. Sementara, strategi jangka panjang difokuskan pada pengenalan dan pemanfaatan teknologi digital," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (16/3/2021).

Di sisi lain, pelaku UMKM membutuhkan peranan dari pemerintah. Dengan banyaknya insentif dari pemerintah, pelaku UMKM bisa memanfaatkan hal tersebut mulai dari mengakses permodalan hingga restrukturisasi pinjaman.

Sebagai informasi, pemerintah menyiapkan dana sebesar Rp186,81 triliun untuk dukungan kepada UMKM dan korporasi dalam program PEN 2021. Dana itu akan dikucurkan untuk subsidi bunga UMKM sebesar Rp31,95 triliun dan bantuan produktif usaha mikro (BPUM) sebesar Rp17,34 triliun.

Lalu, subsidi imbal jasa penjaminan (IJP) sebesar Rp8,51 triliun serta penyertaan modal negara (PMN) kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), dan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) sebesar Rp58,76 triliun. Kemudian, penempatan dana pemerintah sebesar Rp66,99 triliun dan dukungan lainnya Rp3,27 triliun.

Tak hanya pemerintah, Nono Sampono juga mengajak pihak swasta untuk turut memainkan peran besar dalam mendorong pelaku UMKM untuk kembali bangkit, kuat, dan mandiri.

"Sudah saatnya perusahaan-perusahaan besar turun tangan membantu bisnis-bisnis kecil menavigasi roda ekonomi pascapandemi," tutup Nono Sampono.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: