Mengapa Vaksin AstraZeneca Jadi Bahan Pembicaraan Dunia? Ini Jawabannya
Bagaimana keampuhan vaksin AstraZeneca melawan corona?
Uji klinis yang dilakukan AstraZeneca pada virus corona varian asli, menunjukkan efikasi 76 persen setelah pemberian dosis pertama. Bahkan setelah pemberian dosis kedua dalam jeda 12 minggu, efikasi naik hingga minimal 82 persen.
Vaksin juga bisa mereduksi beban virus, yang membuat penularan Covid-19 juga makin lambat. Berdasar data ini vaksin mendapat izin penggunaan dari lembaga pengawas obata Eropa-EMA dan lebaga serupa di berbagai negara.
Riset keampuhan vaksin AstraZeneca terhadap virus varian mutasi Inggris yang disebut varian B117 yang dilakukan di Inggris, melaporkan efikasinya sekitar 75%. Efikasi sedikit di bawah keampuhan terhadap virus asli, tapi masih tergolong sangat bagus.
Namun riset keampuhan vaksinnya terhadap varian mutasi Afrika Selatan B1351 menunjukkan hasil yang jauh lebih rendah. Riset pada 2000 resonden di Afrika Selatan menunjukkan, vaksin hanya memberikan perlindungan minimal terhadap Covid-19 yang dipicu varian B135. Ini memicu pemerintah Afrika Selatan membuat keputusan, menghentikan penggunaan vaksin AstraZeneca.
Penyebabnya adalah vaksin AstraZeneca yang sudah berizin dibuat dari vektor virus, yang memicu antibodi melawan Protein Spike dari varian virus corona awal. Menghadapi virus yang melakuan mutasi, antibodi tidak mengenali sepenuhnya dan memerangi varian bersangkutan.
Apa kata WHO?
Organisasi Kesehatan Dunia WHO dalam pernyataan 10 Februari lalu menyarankan, tetap memanfaatkan vaksin AstraZeneca, juga jika di negara bersangkutan tercatat penyebaran varian virus mutasi. Pasalnya, vaksin tetap memberikan perlindungan melawan bagian virus yang tidak mengalami mutasi.
WHO menyarankan, untuk sementara vaksin bisa digunakan untuk personal berusia di atas 18 tahun. Juga untuk mereka yang tergolong komorbid, yang menghadapi risiko tinggi mengalami gejala sakit berat jika terinfeksi Covid-19.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto