Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gegara Surat Utang dan Dolar AS, Nilai Tukar Rupiah Rontok 2,62%

Gegara Surat Utang dan Dolar AS, Nilai Tukar Rupiah Rontok 2,62% Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) mengklaim nilai tukar Rupiah relatif terjaga meskipun terjadi depresiasi dan meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global.

Nilai tukar Rupiah pada 17 Maret 2021 melemah 2,20% secara rerata dan 1,16% secara point to point dibandingkan dengan level Februari 2021.Dengan perkembangan ini, Rupiah sampai dengan 17 Maret 2021 mencatat depresiasi sekitar 2,62% (ytd) dibandingkan dengan level akhir 2020.

Menurut Gubernur BI Perry Warjiyo, depresiasi ini relatif lebih rendah dari sejumlah negara emerging lain seperti Brazil, Meksiko, Korea Selatan, dan Thailand.

Baca Juga: Gara-Gara The Fed, Banyak Mata Uang Tunduk Lawan Rupiah!

"Pelemahan nilai tukar Rupiah tersebut dipengaruhi oleh kenaikan yield US Treasury (Surat Utang Pemerintah AS/ UST) dan menguatnya dolar AS yang kemudian menahan aliran masuk investasi portofolio asing ke pasar keuangan domestik," ujarnya di Jakarta, Kamis (18/3/2021).

ke depan, BI akan terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah sesuai dengan fundamentalnya dan bekerjanya mekanisme pasar, melalui efektivitas operasi moneter dan ketersediaan likuiditas di pasar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: