Tulisan dan video podcast Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berjudul Kebenaran dan Keadilan Datangnya Sering Terlambat, Tapi Pasti menyita perhatian banyak pihak. Tak terkecuali, mantan kader Partai Demokrat Ruhut Sitompul.
"Pak SBY di podcast ibarat menepuk air didulang terpercik muka sendiri itulah yang dilakukan kader-kader Demokrat sekarang dan ketumnya AHY masih bau kencur suka memfitnah, pembunuhan karakter, berita bohong, tipu muslihat lahirlah KLB Sibolangit Ketum PD Pak Moeldoko Sekjen JAM Merdeka," cuit Ruhut Sitompul di akun Twitternya @ruhutsitompul, Jumat (19/3/2021).
Baca Juga: Curhatan SBY Ditampar Mantan Kader Demokrat: Mas Anas Gak Cengeng
Cuitan Ruhut Sitompul yang kini sebagai kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini mendapat 65 likes, dua tweet kutipan, dan tujuh retweet hingga berita ini ditulis sekitar pukul 09.30 WIB. Beragam tanggapan warganet menyikapi cuitan Ruhut Sitompul itu.
"Awas lae nanti tuips ini menimbulkan respons @SBYudhoyono mengungkit-ungkit macam Pak Moeldoko katanya gak tahu balas budi," cuit seorang warganet dengan akun @Uda90762656.
Baca Juga: Demisionerkan SBY-AHY, Demokrat Kubu Moeldoko: 'Dinasti' AHY Sudah Dibubarkan
Tak sedikit juga warganet yang mengkritik Ruhut Sitompul. "Kau kan sudah di partai lain kenapa masih ngerecokin partai orang?"cuit seorang warganet lainnya dengan akun @Shahapory.
Diketahui sebelumnya, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membuat video podcast. Isinya, cerita tentang sahabat yang melukai. Video podcast SBY itu berjudul Kebenaran dan Keadilan Datangnya Sering Lambat, Tapi Pasti. Video tersebut ditayangkan di akun YouTube Susilo Bambang Yudhoyono.
Gambar SBY mengenakan pakaian warna ungu menghiasi background video tersebut. Di belakangnya, terlihat hamparan bintang. Di pojok kanan atas tertulis judul videonya.
"Kebenaran dan keadilan datangnya sering lambat, tapi pasti," begitu kalimat pembuka dalam video tersebut. Lalu, SBY bercerita tentang kondisi Cikeas seperti kota mati dan mencekam. Kemudian, dia juga kembali mengingat almarhum Ibu Ani.
Kemudian, SBY ngomong soal cobaan yang sedang dialaminya. SBY juga mengungkit adanya sejumlah sahabat yang telah melukai orang-orang yang mencintai dan berjuang di sebuah partai politik.
"Dalam kekuatan iman yang kumiliki, aku bertanya kepada Sang Pencipta, juga mengadu, mengapa cobaan ini mesti datang seperti ini. Perbuatan dan perlakuan sejumlah sahabat yang sangat melukaiku, juga melukai orang-orang yang setia, yang mencintai dan berjuang di sebuah perserikatan partai politik, yang selama 20 tahun aku juga ikut bersamanya," katanya.
Baca Juga: Makin Ketahuan Belangnya SBY, Nggak Kebayang... Masa Eks Petinggi FPI Mau Ngebelain AHY
Selanjutnya, SBY mengungkit praktik politik yang menghalalkan segala cara dengan menggunakan kekuasaan. "Sesuatu yang menabrak akal sehat, etika, dan budi pekerti. Juga bertentangan dengan sifat keperwiraan dan kekesatriaan," ujarnya.
SBY sedih, Partai Demokrat yang didirikan, serta pernah dipimpin dan dibesarkannya, diacak-acak. Padahal, saat kuasa ada di dalam tangannya, SBY mengaku tidak pernah melakukan hal tak terpuji seperti itu.
"Tapi, itulah hidup. Itulah takdir. Itulah dunia kita. Namun, kau tak perlu berkecil hati. Tidakkah kau telah melalui berbagai cobaan dan ujian, dan kau mampu mengatasinya? Ingat bersama kesukaran ada kemudahan. Setiap masalah ada solusinya," SBY menghibur dirinya.
SBY menyinggung era politik sekarang. Menurutnya, politik sekarang banyak fitnah, pembunuhan karakter, berita bohong serta muslihat dan tipu daya. Banyak yang berduka dan menjadi korban.
"Terkadang uang dan kekuasaan menyatu, menjelma menjadi kekuatan maha dahsyat yang bisa melindas dan menggilas siapa saja. Menghalalkan segala cara bukanlah sebuah aib dan pertanda matinya etika," ujarnya.
Video yang terlihat penuh kesyahduan itu ditutup dengan kalimat harapan dan doa. "Kepada Mu aku berserah diri dan kepada-Mu aku memohon pertolongan." Di kanan video tertulis, Cikeas, 15 Maret 2021, di kiri foto SBY menunduk sambil mengangkat kedua tangan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti