Ia menyarankan sebaiknya stok beras impor hanya akan disalurkan melalui program Pemerintah melalui operasi pasar dan bantuan sosial COVID-19 sehingga tidak akan mendistorsi pasar.
"Jadi jika Rakortas memutuskan impor bulan Maret maka diperkirakan barang akan masuk paling cepat pertengahan tahun 2021. Kebijakan ini sangat tepat mengingat bulan Mei-Juni adalah masa di mana masa panen telah berakhir dan harga gabah dan beras mulai merangkak naik," tandasnya.
Dirinya berharap optimis impor beras tetap akan memperhatikan masa panen dalam negeri sehingga tidak mengurangi serapan hasil panen petani. Selain itu Panggah berharap Bulog meningkatkan kemampuan dalam mengamankan stock dengan membangun fasilitas pengeringan (dryer) dan penyimpanan gabah (silo).
"Karena saat ini pengeringan 95 persen masih mengandalkan pengering alami dengan matahari. Juga peningkatan kemampuan penyaluran di sisi hilirnya," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: