Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kesadaran Jalankan Ekonomi Berkelanjutan Masih Rendah

Kesadaran Jalankan Ekonomi Berkelanjutan Masih Rendah Kredit Foto: Bank DBS Indonesia

"Kita harus mengarah ke pathway yang lebih green dan sustain. Bukan hanya untuk mendapatkan manfaat lingkungan, melainkan juga ekonomi yang nantinya bisa menurunkan poverty di Indonesia," kata Alin.

Menurut dia, langkah green recovery ini akan memberikan keuntungan yang berlipat ganda. Untuk itu, setiap pelaku harus lebih jeli melihat sektor apa saja yang bisa dikembangkan termasuk juga dengan caranya. Tentunya ini harus dilakukan dengan studi yang lebih komprehensif.

Baca Juga: Pandemi Covid-19, Momentum Tepat Beralih ke Ekonomi Hijau

Alin menjelaskan, beberapa sektor yang bisa disasar untuk green recovery ini adalah renewable energy, pertanian, perhutanan, dan perikanan. Sektor tersebut banyak digeluti oleh masyarakat miskin; ketika sektor tersebut bisa lebih berkembang, nilai tambah yang diangkat akan lebih besar.

Sebelumnya, pemerintah telah menyusun green taxonomy sebagai acuan dan kriteria bagi pihak di jasa finansial untuk mendukung ekonomi hijau di Indonesia. Kendati demikian, Chief Sustainability Officer Bank DBS, Mikkel Larsen, mengatakan bahwa dalam pelaksanaan green taxonomy, setiap bank harus memiliki sistem yang menunjang perekonomian hijau agar pelaksanaannya dapat diterapkan secara jangka panjang.

"Penerapan sustainable finance di perbankan harus memiliki rencana yang matang dari lembaga perbankan. Hal ini karena OJK sebagai regulator telah memiliki regulasi yang mendukung pelaksanaan green taxonomy. Namun, inisiatifnya harus dilaksanakan menurut kebijakan masing-masing perbankan. Untuk itu, diperlukannya rencana kerangka taksonomi keuangan hijau dari setiap perbankan serta tidak terburu-buru dalam mengeksekusi kerangka tersebut," ujarnya.

Sebagai lembaga keuangan yang kian mendukung agenda pemerintah Indonesia dalam menciptakan perekonomian berkelanjutan, Bank DBS Indonesia sadar bahwa krisis perubahan iklim terus terjadi jika lembaga keuangan tidak ambil bagian dalam menyelesaikan permasalahan lingkungan dan sosial.

Untuk itu, Bank DBS Indonesia telah mengimplementasikan sustainability dalam praktik bisnisnya sejak tahun 2014. Beberapa upaya yang telah dilakukan oleh Bank DBS Indonesia ialah memperkenalkan Kerangka Kerja dan Skema Keuangan Taksonomi Berkelanjutan yang merupakan kerangka keuangan berkelanjutan pertama di dunia serta telah diimplementasikan di seluruh pasar DBS.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: