Selama satu tahun penuh masyarakat Indonesia hidup di tengah pandemi dan terus berusaha beradaptasi dalam segala hal. Mulai dari cara bersosialisasi hingga kesadaran mengenai gaya hidup bersih dan sehat.
Akan tetapi, situasi yang tidak menentu yang belum jelas kapan akan berakhir telah membuat sebagian orang mulai kelelahan, terutama secara psikis.
Baca Juga: Simak Baik-baik, Vaksinasi dan Disiplin Prokes Kunci Kendalikan Pandemi
Salah satu yang muncul karena kelelahan psikis adalah pandemic fatigue. Kelelahan ini menyebabkan sebagian masyarakat terdemotivasi untuk mengikuti protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19. Namun kelelahan ini dinilai dapat datang dan pergi.
"Pandemic fatigue pun tidak muncul secara terus-menerus, melainkan datang dan pergi sesuai dengan pengalaman yang dirasakan seseorang dalam pandemi Covid-19," kata Sosiolog Universitas Indonesia (UI) Daisy Indira Yasmine, S.Sos, M.Soc, Sci dalam "Refleksi Setahun Pandemi: Masyarakat Semakin Abai atau Peduli".
Menurut Daisy, pandemic fatigue merupakan rasa jenuh terhadap perubahan aktivitas selama pandemi Covid-19 yang bisa dialami oleh siapa saja.
"Bisa kadang-kadang sebulan mulai jenuh, mulai lalai sama protokol kesehatan tapi kalau dengar informasi atau berita baru mulai takut lagi, bisa dari waktu ke waktu dan tiap orang beda," katanya.
Daisy mengatakan seseorang yang mengalami pandemic fatigue biasanya karena merasa sudah sangat bosan dan cenderung pasrah terhadap keadaan. Orang tersebut sudah tidak peduli lagi akan terkena Covid-19 atau tidak.
"Ada juga efek dari pandemi fatigue ini yang justru jadi stres karena tekanannya terlalu kuat untuk melakukan perubahan, terus tidak bisa menjalani hidup kemudian tidak jelas kapan akan berakhir, ini malah akan mengganggu kesehatan mentalnya akhirnya," ujar Daisy.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: