Adapun saat ini terdapat 6,553,492 mercant yang menggunakan QRIS di mana sebanyak 85% adalah UMKM. BI juga mencatat pertumbuhan digital payment naik 65% di 2020. Kemudian nilai transaksi uang elektronik mencapai Rp19,2 triliun, tumbuh 26,42% yoy di Februari 2021. Sementara volume transaksi pembayaran QRIS mencapai 15 juta dengan pertumbuhan hampir 50% dan nilai transaksi QRIS tumbuh 80% menjadi Rp1,11 triliun.
Fitria bilang, untuk mencapai 12 juta mercant QRIS, strategi yang dilakukan bank sentral adalah melalui pendekatan komunitas dari sisi supply (mercant QRIS) dan demand (user QRIS).
"Strategi perluasan kita garap sasaran 9 komunitas. Untuk itu kita punya perpanjangan tangan dengan kantor perwakilan kita di daerah. Pendekatannya pada pemda, lembaga, semua komunitas. di kantor pusat kami juga gandeng Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) dan onboarding user. saat ini sudah 34 provinsi yang gunakan QRIS, 57 PJSP dan terus diperluas," ungkapnya.
Selain itu, pihaknya juga akan mengimplementasikan fitur QRIS Customer Presented Mode (CPM), penggunaan QRIS sebagai salah satu metode pembayaran dalam e-commerce, QRIS Transfer Tarik dan Setor (TTS) dan QRIS Cross Border.
Baca Juga: BI Bidik 12 Juta Merchant Gunakan QRIS Hingga Akhir Tahun
Dengan strategi tersebut, dia yakin target 12 merchant QRIS akan tercapai tahun ini, apalagi melihat manfaat QRIS begitu besar bagi pemulihan ekonomi, UMKM dan mendukung penerapan pembatasan sosial oleh pemerintah di masa Pandemi atau tanpa tatap muka. Selain itu, QRIS juga pembayaran digital kekinian yang aman, cepat, nyaman dan efisien
"Untuk mendorong pemulihan ekonomi, pemerintah melakukan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), di sinilah QRIS berbicara mndukung transaksi UMKM tercatat dan mengurangi transmisi penularan virus. Jadi QRIS bisa diaplikasikan tanpa tatap muka karena mudah didistribusikan penjual tinggal kirim QRIS lewat WhatsApp ke pembeli untuk scan," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman