FTX, bursa crypto terkemuka di dunia melakukan perjanjian dengan tim basket, Miami Heat, untuk membeli stadionnya. Dengan pembelian tersebut stadion Miami Heat akan berubah menjadi FTX Arena, dimana hak atas nama tersebut bertahan hingga 2040.
CEO FTX, Sam Bankman-Fried, menyatakan bahwa pembelian tersebut memiliki tujuan filantropis. FTX mencapai kesepakatan dengan kontrak kerja sama hak atas nama FTX Arena 19 tahun, dengan nilai $135 Juta atau Rp1,9 Triliun. Baca Juga: Tokocrypto Resmi Luncurkan Toko Token, Proyek Kripto Lokal Pertama di Indonesia
Berkat pembelian tersebut, FTX akan menjadi pelaku pasar crypto pertama yang meresmikan hak penamaan dalam industri basket Amerika atau NBA. Persetujuan kontrak ini dikabarkan akan terjadi pada 26 Maret 2021, yang merupakan langkah besar untuk FTX.
Sam Bankman-Fried menganggap bahwa pembelian ini akan menjadi langkah besar. Ia menyatakan, Kesempatan kerja sama ini akan membuat nama FTX terpampang di gedung yang monumental. Menurutnya itu adalah kesempatan untuk memberikan nilai tambah kepada komunitas Miami dan beberapa kota di sekitarnya, termasuk komunitas, organisasi, dan budaya dari tim ternama di NBA.
Dikabarkan bahwa hasil dari perjanjian ini juga akan memberikan alokasi kepada pihak berwenang di Daerah Miami. Hal tersebut disebabkan Sam Bankman-Fried menyatakan bahwa pembelian ini memiliki sebagian tujuan dalam aspek filantropis.
Pernyataan tersebut ia sampaikan pada acara CoinDesk TV bernama “First Mover”. Langkah tersebut dianggap sebagai cara untuk mengumpulkan uang yang banyak dan mengalokasikannya dengan cara alturism yang efektif. Ia menyatakan,
“Saya melihat peran apa yang bisa saya lakukan di dunia. Saya berharap bahwa kita dapat berdampak positif dengan uang yang dialokasikan dan dapat menolong banyak masyarakat di daerah ini,” ungkap Bankman, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (31/3/2021).
Teknologi telah melahirkan banyak miliarder yang namanya tercetak pada stadium dan baju tim olahraga. Dalam periode positif di pasar crypto ini, Bankman menyatakan bahwa langkah tersebut adalah caranya memiliki warisan yang ia tinggalkan. Dia akan menjadi eksekutif pertama di bidang crypto yang memiliki keterikatan dengan waralaba tim olahraga.
Langkah ini akan membuat langkahnya mirip dengan Mark Cuban dengan Dallas Mavericks dan Chamath Palihapitiya dengan Golden State Warriors. Semua pihak memastikan transaksi ini adalah bisnis, dan Bankman-Fried menyatakan biaya akuisisi dipertimbangkan sebagai biaya iklan.
Menurut Bankman, Miami adalah sebuah daerah yang terus berkembang untuk bisnis crypto. Dia juga menyatakan bahwa kerja sama ini dapat menarik perhatian investor crypto awam. Ia menyatakan,
“Kami merasa bahwa kami telah menciptakan produk yang sangat baik. Kami akan senang jika banyak pihak yang terbuka terhadapnya dan merasakan produk tersebut untuk melihat pendapat mereka,” ujar Bankman.
Bankman menyebut, batas dalam menghasilkan uang dan berbuat baik sering sulit terlihat di dunia crypto, contohnya Non-fungible tokens (NFT). NFT mempermudah demokratisasi kepemilikan barang digital, namun telah menjadi lahan untuk penipuan.
“Saya khawatir terhadap NFT saat ini tidak bertujuan untuk mengimplementasikan blockchain pada produk yang permintaannya sedang meningkat,” ungkap Bankman.
Dia juga khawatir NFT dapat menjadi crypto seperti Tahun 2017 dan 2018 dan berakhir buruk untuk sektor tersebut. Tapi saat ini FTX nampak bergerak dalam bidang filantropis dengan pembelian Miami Heat dapat menjadi publikasi baik untuk pengguna baru.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil