Tatang menambahkan pelatihan peningkatan kapasitas juga diberikan kepada para calon PMI. Mengingat pada masa pandemi saat ini, hampir 80 persen, negara menutup sementara, artinya tidak menerima pekerja migran.
"Banyak negara yang menutup sementara. Sehingga dampaknya langsung kepada calon PMI tidak bisa berangkat. Ini juga merupakan salah satu upaya pemberdayaan. Mereka diberikan pelatihan, nantinya mereka menjadi wirausaha,” jelasnya.
“Ditengah-tengah pandemi Covid ini saya rasa sangat tepat, kita dorong para PMI untuk bisa terus berusaha. Bukan hanya survive, namun juga betul-betul maju,“ tambahnya.
Selain itu, BP2MI juga menjalin kerja sama dengan pihak terkait. Bukan hanya memberikan pelatihan saja, namun juga diharapkan kerjasama dengan pihak ke tiga untuk memberikan bantuan permodalan. Mengingat kekuatan UMKM, yang merupakan salah satu tulang punggung perekonomian, khususnya untuk membantu percepatan pemulihan ekonomi pada masa pandemi maupun pasca pandemi.
“Yang bisa bertahan di tengah pandemi hanya UMKM. Apalagi sekarang para calon PMI maupun purna PMI ini adalah kekuatan UMKM,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil