Dalam paparannya, Poltak Sitanggang menyampaikan, perlu dilakukan upaya untuk menjaga inflasi kelompok bahan pangan bergejolak (volatile food) dalam kisaran 3,0-5,0 persen. Upaya ini dilakukan dengan memperkuat empat pilar strategi yang mencakup Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif (4K).
Sementara, Arif Mandu menambahkan, saat ini stok cadangan beras di Sumut berada di kisaran 11.484 ton. Stok tersebut terdiri dari cadangan beras pemerintah (CBP) dan komersial. Dengan jumlah tersebut, stok beras Sumut menjadi semakin aman khususnya untuk kebutuhan menjelang dan pada Ramadhan. Walau stok aman, Bulog terus berupaya meningkatkan ketersediaan beras itu. Bulog juga semaksimal mungkin membeli beras petani khususnya saat masa panen raya.
"Selain persediaan beras Bulog juga menjamin ketersediaan bahan pokok lainnya seperti daging kerbau dan minyak goreng yang dapat tersedia di toko-toko maupun gerai bulog terdekat" tambahnya.
Sedangkan Ramli Simanjuntak menyampaikan bahwa menjelang Hari Besar Keagamaan Ramadhan dan Idul Fitri 2021, KPPU terus bersinergi dengan pemerintah daerah untuk memastikan harga dan pasokan bahan kebutuhan pokok Sumatera Utara khususnya di Kota Medan tetap aman.
Sebagai wujud komitmen KPPU dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan barang pada sektor strategis pangan, KPPU siap terus mengawasi harga di pasar serta melihat aspek yang terjadi dalam sudut pandang regulasi dan kebijakan ekonomi nasional terutama terkait di sektor pangan, khususnya terkait dengan harga dan pasokan.
“Selama ini KPPU telah beberapa kali menanganani perkara kartel pangan, dan saat ini KPPU tengah mengawasi berbagai komoditas pangan, khususnya pada komoditas pangan strategis yang selama ini harganya berfluktuasi. KPPU akan mewaspadai peningkatan harga pangan apakah karena permintaan pasar yang tinggi atau perilaku pedagang yang cenderung meningkatkan harga secara tidak wajar.” jelasnya.
Ramli juga mengingatkan kepada seluruh pelaku usaha dan para distributor bahan pangan pokok untuk dapat menyampaikan data ketersediaan pasokannya secara kooperatif sehingga pemerintah daerah dapat mengambil langkah-langkah strategis secara tepat.
Mengakhiri pertemuan tersebut, Emilia menyampaikan bahwa dari hasil pertemuan dapat disimpulkan bahwa stok ketersediaan komoditas pangan menjelang HBKN 2021 masih sangat mencukupi kebutuhan masyarakat. Jika terjadi lonjakan di saat pasokan aman, KPPU dan Satgas Pangan siap untuk melakukan tindakan tegas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: