Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Palestina Lagi-lagi Dijanjikan Bantuan USD235 Juta sama AS, Kapan Realisasinya?

Palestina Lagi-lagi Dijanjikan Bantuan USD235 Juta sama AS, Kapan Realisasinya? Kredit Foto: AP Photo/Graeme Jennings
Warta Ekonomi, Washington -

Amerika Serikat pada Rabu (7/4/2021) mengatakan pihaknya berencana memulai kembali bantuan ekonomi, pembangunan, dan kemanusiaan untuk Palestina, dengan total dana senilai 235 juta dolar AS.

"Ini termasuk 75 juta dolar AS dalam bantuan ekonomi dan pembangunan di Tepi Barat dan Gaza, 10 juta dolar AS untuk program pembangunan perdamaian melalui Badan Pembangunan Internasional AS (USAID), dan 150 juta dolar AS dalam bantuan kemanusiaan untuk Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA)," kata Menteri Luar Negeri Antony Blinken dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Alhamdulillah! AS Berbaik Hati Guyur Bantuan Rp3,4 Triliun ke Palestina

Menurut dia, bantuan ekonomi termasuk dukungan untuk pemulihan usaha kecil dan menengah yang terkena imbas pandemi Covid-19, dukungan rumah tangga untuk kebutuhan dasar manusia seperti makanan dan air bersih, dan bantuan untuk masyarakat sipil Palestina.

Jaringan Rumah Sakit Yerusalem Timur, yang menyediakan perawatan kesehatan bagi warga Palestina juga akan mendapatkan sebagian dari dana tersebut, yang menurut Blinken adalah "tambahan dari USD15 juta dalam bantuan kemanusiaan untuk mengatasi pandemi Covid-19 dan kerawanan pangan yang diumumkan Amerika Serikat pada Maret."

AS juga melanjutkan dukungan untuk layanan UNRWA, termasuk pendidikan untuk lebih dari 500 anak. Blinken mengatakan AS mendorong "donor lain untuk mendukung program dan kegiatan yang bertujuan mewujudkan stabilitas dan kemajuan untuk Israel dan Palestina."

Palestina menyambut baik langkah tersebut dan menyebutnya sebagai "langkah positif". Dalam sebuah pernyataan, Ahmed Majdalani, anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), mengatakan deklarasi AS adalah sebuah langkah positif untuk melanjutkan hubungan Washington dengan kepemimpinan Palestina.

"Langkah itu mungkin membuka jalan untuk membangun kembali hubungan, tidak seperti pemerintahan Amerika sebelumnya yang bekerja untuk memeras kepemimpinan Palestina," kata dia lagi.

Pada 2018, mantan presiden AS Donald Trump membekukan bantuan ke Palestina untuk menekan Palestina agar bersedia menyetujui usulannya untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina. Usulan itu dengan tegas ditolak oleh orang-orang Palestina yang menolaknya karena banyaknya konsesi untuk pihak Israel.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: