Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

China Punya Teknologi Pengembang Senjata Nuklir, Amerika Ambil Sikap!

China Punya Teknologi Pengembang Senjata Nuklir, Amerika Ambil Sikap! Flags of U.S. and China are displayed at American International Chamber of Commerce (AICC)'s booth during China International Fair for Trade in Services in Beijing, China, May 28, 2019. | Kredit Foto: REUTERS/Jason Lee
Warta Ekonomi, Jakarta -

Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) menambahkan 7 perusahaan teknologi China ke daftar hitam perdagangan AS karena membantu militer China.

Ketujuh perusahaan itu adalah Tianjin Phytium Information Technology, Shanghai High-Performance Integrated Circuit Design Center, Sunway Microelectronics, National Supercomputing Center Jinan, National Supercomputing Center Shenzhen, National Supercomputing Center Wuxi, dan National Supercomputing Center Zhengzhou.

Melansir Reuters, Jumat (9/4/2021), Departemen Perdagangan AS mengatakan, "7 entitas itu terlibat dengan pembuatan superkomputer yang digunakan oleh militer China, upaya modernisasi militer yang mendestabilisasi program senjata pemusnah massal."

Baca Juga: Pendiri PayPal: China Pakai Bitcoin Buat Guncang Dolar Amerika

Baca Juga: Ikuti Jejak Elon Musk, Miliarder Properti Ini Bilang: Saya Yakin dengan Bitcoin

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian menyebut, Beijing akan mengambil langkah demi melindungi hak dan kepentingan perusahaan dari Negeri Tirai Bambu.

"Penahanan dan penindasar AS tak dapat menahan perkembangan ilmiah dan teknologi China," ujarnya pada konferensi pers di Beijing hari ini.

Perusahaan yang terdaftar di Daftar Entitas AS harus mengajukan lisensi Departemen Perdagangan yang menghadapi pengawasan ketat saat meminta izin menerima barang dari pemasok AS.

Menteri Perdagangan AS, Gina Raimondo berkata, "Kemampuan superkomputer sangat penting untuk pengembangan hampir semua senjata modern dan sistem keamanan nasional seperti senjata nuklir dan senjata hipersonik."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: