PKS juga masih membuka kemungkinan koalisi dengan parpol Islam lainnya. “Penjajakan ini masih ada 2,5 tahun atau tiga tahun, sangat memungkinkan poros Islam,” ujar Aboe.
Yang jelas, kata Aboe, hasil pertemuan kedua partai sudah menyepakati sejumlah hal. Antara lain, PKS dan PPP berkomitmen bersama menjaga keutuhan NKRI dan Pancasila sesuai dengan yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Seperti diketahui, gagasan koalisi parpol Islam itu lahir dalam silaturahmi politik PPP dengan PKS empat hari lalu. Hal ini kemudian mendapat respons dari beragam parpol lainnya.
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menilai, gagasan itu sangat kontraproduktif dengan upaya rekonsiliasi nasional, memperkuat, dan memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.
Pria yang akrab disapa Zulhas itu mengkhawatirkan, koalisi parpol Islam di Pemilu 2024 justru akan memperkuat politik aliran di Indonesia.
Sekjen Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Mahfuz Sidik menduga pembentukan koalisi parpol Islam hanya sebatas pemilihan presiden. Dia menyebut, gagasan itu berpotensi memperpanjang pembelahan politik di tengah masyarakat.
Sementara, Inisiator Partai Ummat Agung Mozin menuding, gagasan koalisi parpol Islam itu hanya bentuk kepanikan PPP yang mulai ditinggal pendukungnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajria Anindya Utami