Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pak Jokowi Bakal Reshuffle Kabinet di Tanggal Keramat, di Rabu Pahing Lagi?

Pak Jokowi Bakal Reshuffle Kabinet di Tanggal Keramat, di Rabu Pahing Lagi? Kredit Foto: Antara/BPMI Setpres/Handout
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kalau ngikutin omongannya Ali Mochtar Ngabalin, reshuffle kabinet yang bikin degdegan para itu harusnya dilakukan minggu ini. Kebetulan, di minggu ini ada Rabu Pahing. Apakah Presiden Jokowi akan memilih tanggal keramat itu? Kita lihat saja.

Presiden Jokowi memang sangat identik dengan Rabu. Banyak kegiatan penting dilakukan di hari Rabu. Untuk urusan reshuffle kabinet, sejak periode pertama memerintah, Jokowi sudah melakukan lima kali reshuffle. Semuanya dilakukan Rabu. Kalau tidak Rabu Pon, ya Rabu Pahing.

Baca Juga: Posisi Moeldoko Benar-benar di Ujung Tanduk Reshuffle, Calon Pengganti Bisa dari Tokoh Oposisi

Di periode pertama, Jokowi melakukan empat kali reshuffle. Jilid I dilakukan Rabu Pon, 12 Agustus 2015. Jilid II juga hari Rabu Pon, 27 Juli 2016. Sedangkan Jilid II dilakukan Rabu Pahing, 17 Januari 2018. Jilid IV juga Rabu Pahing, 15 Agustus 2018.

Di periode kedua ini, Jokowi sudah melakukan sekali reshuffle. Jilid I, reshuffle diumumkan Selasa, 22 Desember 2020. Namun, pelantikannya dilakukan Rabu Pon, 23 Desember 2020.

Apakah reshuffle jilid II nanti dilakukan Rabu juga? “Mungkin saja Rabu Pahing atau Kliwon pekan depan," ujar Wakil Ketua Umum DPP PKB Jazilul Fawaid.

Di April ini, tinggal tersisa dua Rabu lagi. Yaitu Rabu Pahing pada tanggal 21 dan Rabu Kliwon pada 28. 

Lalu, Jokowi pilih mana? Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menyebut, Jokowi tidak mempertimbangkan Rabu atau bukan Rabu. Dalam reshuffle ini, ada dua pertimbangan lain yang digunakan Jokowi. 

"Pertama, soal penataan kelembagaan setelah nomenklaturnya berubah. Termasuk Kementerian Investasi sedang penyempurnaan penataan kelembagaan. Kedua, penjadwalan waktu Bapak Presiden sedang diatur oleh Bapak Mensesneg," ucap Ngabalin, kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.

Pengamat politik Yunarto Wijaya juga yakin, pertimbangannya bukan karena Rabu Pahing atau Rabu Pon. Bukan juga dua alasan yang disampaikan Ngabalin. Dia melihat, masih diulurnya waktu pengumuman reshuffle lebih karena negosiasi politik di dalam.

"Emang belum selesai juga kali proses pemilihan nama-nama dan negosiasi politiknya," ucap Toto, sapaan akrab Yunato, lewat obrolan WhatsApp dengan Rakyat Merdeka, tadi malam.

Kendati demikian, ia enggan menebak-nebak kapan selesainya negosiasi itu. Apakah perombakan kabinet bakal diumumkan Rabu Pahing atau Rabu Kliwon? "Ha-ha-ha, nggak tahu," sahutnya.

Pengamat politik Ray Rangkuti menyarankan Jokowi tak perlu repot-repot menunggu hari Rabu untuk melakukan reshuffle. Menurutnya, semua hari baik. Kalau menunggu Rabu Pon atau Rabu Pahing, sementara desas-desus sudah sangat ramai, bisa mengganggu kinerja kabinet.

"Bukan soal hari baiknya, tapi soal mendesak atau tidaknya. Kasihan yang lain, jadi nggak fokus kerja. Kalau bisa diumumkan, umumkanlah sesegera mungkin," saran pendiri Lingkar Madani (Lima) itu, dalam perbincangan dengan Rakyat Merdeka, tadi malam.

Ia juga melihat, lambannya pengumuman reshuffle lebih karena tarik-menarik partai politik yang masih kuat. Selain itu, bisa juga karena ada potensi digelarnya reshuffle meluas, tidak terbatasnya pada 2 kementerian saja: Kemendikbud Ristek dan Kementerian Investasi.

"Dengan segala hormat saya, yang percaya kepada hari-hari istimewa silakan saja. Karena itu kepercayaan orang. Tapi kalau semuanya sudah selesai, umumkanlah," pintanya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: