PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mempersiapkan infrastruktur gas bumi terintegrasi. Infrastruktur gas bumi di wilayah barat Indonesia didominasi infrastruktur pipa dan wilayah timur dengan infrastruktur non pipa yang dapat melayani gas bumi baik dalam bentuk gas pipa, Compressed Natural Gas (CNG) dan Liquified Natural Gas (LNG).
Direktur Utama PGN Suko Hartono mengatakan dalam menjalankan rencana pengembangan infrastruktur gas bumi terintegrasi tersebut, PGN menggulirkan Program Gasifikasi Nasional “Sapta PGN”.
Baca Juga: Penjualan Gas PGN Lampaui Target di Awal Tahun
“Program ini akan melayani tujuh sektor pemakai gas bumi serta visi menuju global dengan pengelolaan LNG terintegrasi ke wilayah-wilayah pasar di Kawasan Asia maupun internasional,” kata dia pada pada akhir pekan lalu.
Semua program tersebut, lanjut dia semakin menekankan komitmen perusahaan untuk terus melaksanakan berbagai proyek strategis dalam menjaga keberlanjutan utilisasi energi domestik.
PGN membutuhkan dana investasi hingga US$4-5 miliar atau sekitar Rp58 triliun-Rp72,5 triliun. Ia mengatakan anggaran tersebut untuk membangun infrastruktur gas terutama pipa gas hingga 2026 mendatang. “Kami akan menggandeng mitra, sehingga investasi bisa ditanggung Bersama,” tegasnya.
Menurutnya salah satu proyek utama dari program Sapta PGN yaitu PGN Sayang Ibu guna pemenuhan gas bumi untuk kebutuhan rumah tangga. Tahun ini, PGN menjalankan penugasan dari pemerintah untuk membangun 127.776 sambungan rumah tangga (SR) jaringan gas (jargas) dengan dana APBN 2021.
Ia mengatakan peningkatan gas bumi di sektor rumah tangga diharapkan dapat mewujudkan upaya pemerataan energi yang efisien di berbagai wilayah. Selain itu peningkatan gas bumi juga dapat mendukung pemerintah dalam rangka pengurangan energi impor.
Ia menyampaikan PGN juga berperan aktif mendukung program Refinery Development Master Plan (RDMP) kilang sesuai jangka waktu menengah yaitu pembangunan fasilitas Small Land-Based LNG Regasification Terminal di Cilacap dan pembangunan Pipa Gas Senipah ke Kilang Refinery Unit (RU) V Balikpapan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Alfi Dinilhaq