Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Meski Jernih, Masyarakat Harus Perhatikan Kualitas & Kebersihan Air Minum yang Layak Konsumsi

Meski Jernih, Masyarakat Harus Perhatikan Kualitas & Kebersihan Air Minum yang Layak Konsumsi Kredit Foto: Steve Johnson

dr. Kaka menambahkan bahwa ibu hamil yang terinfeksi bakteri E. coli melalui saluran kencing (uretra) bisa mengalami infeksi saluran kemih dan infeksi ginjal. Infeksi ini kemudian bisa berkembang dan menyebabkan infeksi selaput otak pada bayi dalam kandungannya, hingga keguguran.

"Pemilihan air dengan seksama disarankan kepada seluruh masyarakat untuk mengadopsi hidup bersih dengan mengonsumsi air minum yang berasal dari sumber yang terlindungi," bebernya.

Kualitas air minum juga ternyata berpengaruh terhadap kualitas hidup seseorang di masa depan. Menurut Peneliti Depot Air Minum Isi Ulang, Sri Yusniati I. Sari, saat ini sekitar 48% masyarakat menengah ke bawah di perkotaan menggunakan air kemasan dan isi ulang sebagai cara praktis untuk memenuhi kebutuhan air minum dalam rumah tangganya.

"Namun, tidak banyak yang memahami perbedaan kualitas air minum yang ada di pasaran," paparnya.

Dia mengimbuhkan, akibat laju urbanisasi yang cepat, fenomena air minum isi ulang kian menjamur di perkotaan. Pertumbuhan Depot Air Minum (DAM) di DKI Jakarta meningkat hingga 800%, dan didapatkan bahwa banyak air minum isi ulang memiliki kualitas yang rendah, yang mana  sekitar 40% galon isi ulang dan 25,3% keran outlet terdapat bakteri E. coli.

"Masyarakat juga harus lebih berhati-hati karena masih banyak sekali DAM yang tidak resmi dan tidak mematuhi  standardisasi pemerintah. air minum yang jernih dan tidak berasa belum tentu bebas dari bakteri," kata dia mengingatkan.

Kepedulian terhadap distribusi air minum yang bersih dan berkualitas pun terus digalakkan oleh berbagai pihak terkait, salah satunya adalah Indonesia Urban Water, Sanitation and Hygiene (IUWASH) selaku lembaga non-profit yang mendedikasikan visi dan misinya untuk meningkatkan layanan, penguatan kinerja, dan advokasi di sektor air bersih kepada seluruh masyarakat Indonesia. 

Alifah Sri Lestari, Deputy Chief of Party USAID IUWASH PLUS bilang ada beberapa tantangan untuk menyediakan air layak minum di perkotaan dan salah satunya adalah distribusi air minum bersih yang belum merata, khususnya bagi mereka yang berpenghasilan rendah. Kelompok ini juga dipersulit dengan biaya "Sambung Baru" PDAM yang cukup tinggi.

"Oleh karena itu, diperlukan opsi layanan akses air layak minum dan terjangkau, seperti sambungan air minum di wilayah perkotaan dengan Master Meter dan SPAM Komunal," ungkapnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: