Pemerintah Bayangan Myanmar Sambut Baik Negara-negara ASEAN, Ini Alasan Utamanya
ALM merupakan inisiatif Indonesia dan merupakan tindak lanjut dari pembicaraan Presiden Joko Widodo dengan Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah selaku ketua ASEAN pada 23 Maret 2021 lalu terkait penyelesaian situasi Myanmar.
"Kekerasan harus dihentikan dan demokrasi, stabilitas, dan perdamaian di Myanmar harus segera dikembalikan. Kepentingan rakyat Myanmar harus selalu menjadi prioritas," ujar Jokowi dalam pernyataan persnya di gedung Sekretariat ASEAN, usai menghadiri ALM.
Jokowi juga menyampaikan pentingnya pemimpin militer Myanmar memberikan komitmen penghentian penggunaan kekerasan oleh militer Myanmar.
"Di saat yang sama, semua pihak harus menahan diri sehingga ketegangan dapat diredakan," Presiden menambahkan.
Permintaan komitmen yang kedua, yakni proses dialog yang inklusif harus segera dimulai. Menurut Jokowi, tahanan politik di Myanmar juga harus segera dibebaskan dan perlu dibentuk utusan khusus ASEAN dari sekretaris jenderal (sekjen) dan ketua ASEAN untuk mendorong dialog dengan semua pihak di Myanmar.
Ketiga, yaitu pembukaan akses bantuan kemanusiaan dari ASEAN yang dikoordinasi oleh sekjen ASEAN bersama dengan badan kemanusiaan ASEAN (AHA Centre).
"Indonesia berkomitmen untuk mengawal terus tindak lanjut dari komitmen tersebut agar krisis politik di Myanmar dapat segera diatasi," ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: