Kisah Sukses Startup: Orang Ini Setop Kerja di AS Demi Jadi Produsen Motor Listrik Besar ASEAN
Startup sepeda motor listrik, Dat Bike, baru saja mengantongi suntikan modal 2,6 juta dolar AS (sekitar Rp37 miliar) melalui pendanaan praseri A dengan Jungle Ventures sebagai pemimpin. Wavemaker Partners, hustle Fund, dan iSeed Ventures pun berpartisipasi.
Mengutip keterangan resmi perusahaan, Senin (26/4/2021), pendanaan itu bertujuan mendorong adopsi massal motor listrik yang diklaim mampu menyaingi kecepatan dan daya jelajah motor bensin itu.
CEO dan Pendiri Dat Bike, Son Nguyen menyebut, perusahaan ingin mengonversi 250 juta sepeda motor bensin di Asia Tenggara menjadi transportasi listrik. "Pendanaan yang baru kami terima akan memungkinkan kami untuk terus berinovasi dan menciptakan sepeda motor elektrik yang paling menarik untuk Asia Tenggara dan seluruh dunia," ujarnya.
Baca Juga: Teknologi Motor Sudah Injeksi, Wajib Pakai BBM Ron Tinggi
Baca Juga: Hyundai Motor Group Tunjuk Chang-Hyeon Song Sebagai Presiden & Kepala Divisi TaaS
Asal tahu saja, startup berbasis di Vietnam itu menawarkan motor listrik dengan motor 5 ribu W yang dapat berakselerasi dari 0-50 km/jam dalam 3 detik. Angka itu 3 kali lebih kuat daripada motor elektrik lainnya. Waktu pengisian baterai motor itu pun hanya kurang dari 3 jam.
Son berkata, "Saat ini sepeda motor listrik yang tersedia di pasar tertinggal dalam segi daya dan jangkauan, sehingga menyulitkan pengendara untuk beralih."
Founding Partner Jungle Ventures Amit Anand menyebut, investasi pada Dat Bike kali ini menandai investasi pertama Jungle Ventures di sektor mobilitas yang sedang bertransformasi pesat oleh teknologi.
"Industri kendaraan roda dua senilai US$25 miliar (Rp360 Miliar) khususnya di Asia Tenggara telah siap untuk menerima manfaat perkembangan baru dalam bidang kendaraan elektrik dan otomasi," katanya.
Asia Tenggara sendiri merupakan salah satu pasar sepeda motor besar dunia, bersama dengan China dan India. China dan India memiliki produsen motor lokal yang dominan, sedangkan Asia Tenggara masih didominasi oleh Jepang.
Karena itu, Son mengatakan, "Kami ingin mengubah hal itu dan jadi produsen sepeda motor utama di Asia Tenggara. Energi listrik adalah pilihan kami."
Son sendiri meninggalkan pekerjaannya di Sillicon Valley, Amerika Serikat pada 2018 dan mendirikan Dat Bike. Ia merintis Dat Bike degnan merangkai onderdil bekas di garasinya menjadi sepeda motor.
Kemudian, ia membentuk tim beranggotakan insinyur muda, lalu mengembangkan produksi dari 1 sepeda motor per pekan hingga berhasil menghasilkan ratusan sepeda motor per bulan. Dat Bike juga membuka toko pertama di kota Ho Chi Minh pada Desember 2020 dan bertumbuh 35% setiap bulannya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: