Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Blunder! Bill Gates Dikecam Gegara Bilang Resep Vaksin Tak Boleh Dibagikan ke Negara Berkembang

Blunder! Bill Gates Dikecam Gegara Bilang Resep Vaksin Tak Boleh Dibagikan ke Negara Berkembang Bill Gates | Kredit Foto: Instagram/Bill Gates
Warta Ekonomi, Jakarta -

Miliarder filantropi Bill Gates belakangan mendapat kecaman dari orang-orang lantaran mengatakan formula vaksin tidak boleh dibagikan dengan negara-negara berkembang.

Selama wawancara dengan Sky News pada hari Minggu kemarin, Gates ditanya apakah akan membantu jika mencabut perlindungan kekayaan intelektual dan membagikan resep vaksin kepada dunia. Gates dengan tegas menyatakan tidak.

Baca Juga: Bitcoin Makin Digemari, Bill Gates Justru Khawatir Ancaman Ini

"Hanya ada begitu banyak pabrik vaksin di dunia dan orang-orang sangat serius tentang keamanan vaksin. Jadi memindahkan sesuatu yang belum pernah dilakukan, memindahkan vaksin, katakanlah, dari pabrik [Johnson & Johnson] ke pabrik di India, itu aneh, hanya karena hibah dan keahlian kami yang dapat mewujudkannya." ujar Gates sebagaimana dikutip dari Yahoo Finance di Jakarta, Rabu (28/4/21).

Lebih lanjut, Gates mengatakan bahwa membawa resep vaksin ke suatu negara membutuhkan persetujuan pemerintah. Selain itu juga butuh dilakukan uji coba dan setiap proses pembuatan harus dilihat dengan sangat hati-hati.

Namun, pendapat pendiri Microsoft ini malah mendapat kecaman dari banyak pihak. Salah satunya dari Profesor Hukum Universitas Essex Tara Van Ho. Ia menyayangkan kata-kata seperti itu keluar dari seorang Bill Gates.

“Gates berbicara seolah-olah semua nyawa yang hilang di India tidak dapat dihindari tetapi pada akhirnya Barat akan membantu ketika pada kenyataannya AS & Inggris menahan kaki mereka di leher negara-negara berkembang dengan menolak untuk melanggar perlindungan [hak kekayaan intelektual]. Itu menjijikkan."

Gates mengatakan tidak terlalu mengejutkan ketika negara-negara kaya telah memprioritaskan diri mereka sendiri untuk vaksin.

"Fakta bahwa sekarang kami memvaksinasi anak-anak berusia 30 tahun di Inggris dan AS dan kami tidak memvaksinasi semua yang berusia 60 tahun di Brasil dan Afrika Selatan, itu tidak adil, tetapi dalam tiga tahun. atau empat bulan alokasi vaksin akan diberikan ke semua negara yang memiliki epidemi yang sangat parah. "

Selain itu, Jurnalis Stephen Buranyi mengatakan bahwa Gates bertindak seperti seorang optimis tetapi memiliki visi yang suram tentang dunia.

"Kami tidak dapat membuat lebih banyak vaksin, kami tidak dapat mengkompromikan keuntungan, kami tidak dapat mempercayai negara-negara miskin dengan teknologi kami, dan mereka akan mendapatkan sisa makanan mereka setelah kita makan. Mengerikan." ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: