Sinergi Keren Bank Mandiri dan Fintech Melalui Open Banking API
Program open banking API mempertemukan perbankan dengan fintech atau start-up dalam satu platform ekosistem digital. Sinergi yang tak hanya menguntungkan bank, nasabah, dan fintech, tapi juga menjadi pendorong inklusi keuangan di Tanah Air.
Mnegacu pada visi sistem pembayaran Indonesia tahun 2025 yang digagas Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuanga (OJK), sejumlah bank nasional kini telah menerapkan open banking melalui Application Programming Interface (API). Program ini memungkinkan bank, financial technology (fintech) atau start-up membuka data dan informasi keuangan yang terkait dengan transaksi pembayaran dari nasabahnya secara resiprokal (prinsip kesetaraan).
Baca Juga: Sambut Idul Fitri 1442 H, Bank Mandiri Siapkan Uang Tunai Rp20,8 Triliun
Ada tiga pihak yang terlibat dalam implementasi API, yakni nasabah sebagai pemilik data, bank, dan fintech dengan model kolaboratif. Model ini mendorong keterbukaan informasi keuangan bank dan fintech kepada pihak ketiga secara aman. Masyarakat dimudahkan dalam melakukan transaksi dan memungkinkan terjadinya aktivitas interlink dua pihak atau lebih yang tidak terafiliasi untuk meningkatkan kapabilitas masing-masing pihak.
Regulator, baik BI maupun OJK, juga sudah merumuskan regulasi open banking API, antara lain dengan mempersiapkan digital ID, pembangunan data hub, pengaturan data protection, termasuk consumer consent dan cloud policy. Industri perbankan nasional, fintech, dan nasabah harus turut mendukung program ini karena memberikan peluang bagi ketiga pihak yang terkait untuk mendapatkan manfaat optimal dalam melakukan transaksi pembayaran.
Institusi perbankan adalah satu pihak yang sejak awal begitu antusias menyambut penerapan open banking API ini. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk adalah salah satunya. Bank BUMN terbesar di Indonesia ini sejak awal memahami pentingnya inisiatif ini. Bahkan, Bank Mandiri sejatinya telah lama menggunakan model kolaboratif dengan mitra e-commerce untuk integrasi layanan produk mandiri e-money, jauh sebelum program open banking API ini diperkenalkan.
“Memang konsekuensinya saat itu kita harus membangun koneksi langsung antara Bank Mandiri dengan mitra. Konsekuensi lainnya adalah biaya yang tinggi untuk membangun koneksi tersebut serta waktu dan kebutuhan resource yang intens. Dengan adanya API semua bisa keterbatasan ini bisa dilampaui,” ungkap Sunarto Xie, Senior Vice President of Digital Banking Bank Mandiri.
Itulah mengapa Bank Mandiri menyambut antusias karena open banking API menjadi bagian dari roadmap transformasi digital Bank Mandiri dan menjadi katalis pertumbuhan dan pengembangan ekosistem digital saat ini. Bank Mandiri juga sudah merasakan besarnya impact dari open banking API, baik untuk nasabah, bank, dan mitra fintech atau e-commerce, untuk bekerja sama dalam satu platform. Makanya, ketika program ini diluncurkan, Bank Mandiri menjadi salah satu bank yang langsung “berlari” karena selama ini telah berkolaborasi dengan ekosistem fintech.
Kini, dengan Mandiri API, Bank Mandiri semakin terdepan dalam memberikan kemudahan dan kenyamanan untuk mengintegrasikan produk dan layanan perbankan pada platform dan aplikasi fintech secara real time. Pengalaman financial terbaik di Bank Mandiri menjadi pelajaran berharga bagi mitra fincteh yang memanfaatkan program Mandiri API. “Kami berharap, keberadaan Mandiri API ini dapat menjadi solusi perluasan jaringan bisnis mitra, selain juga menjadi alternatif contact-point nasabah kepada Bank Mandiri,” ujar Sunarto.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: