Standar Ganda! Teriak-teriak Larang Iran, Eh Amerika Malah Kebut Produksi Plutonium
Di bawah kesepakatan itu, Iran awalnya setuju untuk membatasi program nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi, tetapi pada 2018 pendahulu Biden; Donald Trump, menarik AS keluar dari JCPOA 2015 dan kembali memberlakukan sanksi yang melumpuhkan terhadap Iran.
Teheran kemudian mulai melanggar komitmennya berdasarkan kesepakatan itu.
Biden mengatakan dia ingin AS bergabung kembali dengan JCPOA— tetapi pertama-tama ingin Iran membuat konsesi dengan mengurangi jumlah dan tingkat kemurnian uranium yang diproduksi dan disimpannya.
Teheran mengatakan tidak akan mengubah pendekatannya sampai Washington mencabut sanksi.
Pada hari Kamis Mikhail Ulyanov, duta besar Rusia untuk Badan Energi Atom Internasional, yang merupakan salah satu mediator pada negosiasi JCPOA, memberi pengarahan kepada Utusan Khusus AS untuk Iran Robert Malley tentang pembicaraan tersebut.
"Kami melakukan diskusi rinci dan sangat berguna tentang topik utama yang sedang dipertimbangkan dalam pembicaraan yang sedang berlangsung di Wina tentang pemulihan penuh JCPOA," kata Ulyanov dalam sebuah pernyataan di Twitter.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: