Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kopiko Ngiklan di Drakor Vincenzo, Bagaimana Nasib Keuangan Mayora Indah? Cuan Gak Sih?

Kopiko Ngiklan di Drakor Vincenzo, Bagaimana Nasib Keuangan Mayora Indah? Cuan Gak Sih? Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Mayora Indah Tbk (MYOR) merupakan produsen makanan ringan dengan berbagai merek yang dikenal luas masyarakat, salah satunya dalah permen Kopiko. Bahkan, produk permen kopi tersebut turut eksis di drama korea yang dibintangi oleh Song Joong Ki, Vincenzo. Dengan popularitas produk yang mendunia, bagaimana kinerja keuangan Mayora pada awal tahun 2021 ini?

Merujuk ke laporan keuangan perusahaan, Mayora Indah mengantongi laba bersih sebesar Rp822,88 miliar pada kuartal pertama tahun 2021. Sayangnya, nilai tersebut menurun 11,65% dari laba bersih Mayora pada kuartal pertama tahun 2020 lalu yang mencapai Rp931,39 miliar.  Baca Juga: Perusahaan Sandiaga Uno Nasibnya Berubah 180 Derajat! Bye-Bye Tekor!

Pada saat yang sama, Mayora membukukan pertumbuhan penjualan bersih hingga 36,43%. Secara tahun ke tahun, penjualan bersih Mayora naik dari Rp5,38 triliun pada Maret 2020 menjadi Rp7,34 triliun pada 2021. Pasar lokal menyumbang penjualan bersih paling besar bagi Mayora, di mana angkanya naik dari Rp3,76 triliun menjadi Rp4,36 triliun. Sementara itu, penjualan di pasar ekspor naik dari awalnya Rp1,63 triliun menjadi Rp2,98 triliun. Baca Juga: Sakit Tapi Tak Berdarah: Keuntungan Gudang Garam Anjlok Parah!

Lantas, mengapa laba bersih Mayora terpangkas saat penjualan meningkat? Jawabannya ada pada pembengkakan beban perusahaan. Sampai Maret 2021, beban pokok penjualan yang dicatat Mayora meningkat dari Rp3,72 triliun menjadi Rp5,16 triliun. Kemudian, beban penjualan juga semakin besar, yakni awalnya Rp740,56 miliar pada 2020 menjadi Rp985,55 miliar pada 2021. Begitu pula dengan beban umum dan administrasi yang melonjak dari Rp186,25 miliar menjadi Rp193,07 miliar.

Bukan hanya itu, pada awal tahun 2021 ini Mayora mengantongi laba selisih kurs yang lebih kecil, yakni dari Rp605,06 miliar menjadi Rp155,69 miliar. Begitu pula dengan penghasilan bunga yang terpangkas dari Rp12,42 miliar menjadi Rp6,23 miliar. 

Meski berhasil menekan beban bunga dari Rp104,88 miliar menjadi Rp80,10 miliar, Mayora mencatatkan keuntungan penjualan aset tetap yang lebih rendah dari Rp742,19 juta pada Maret 2020 menjadi Rp36,91 juta pada Maret 2021. Aset Mayora tercatat meningkat dari Rp19,78 triliun pada 2020 menjadi Rp21,06 triliun pada 2021.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: