Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Laba Mayora Indah (MYOR) Melorot 32,09% Meski Penjualan Naik, Ini Penyebabnya

Laba Mayora Indah (MYOR) Melorot 32,09% Meski Penjualan Naik, Ini Penyebabnya Kredit Foto: Mayora
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Mayora Indah Tbk (MYOR) harus menghadapi kenyataan pahit di semester I 2025. Meskipun berhasil membukukan kenaikan penjualan, laba bersih perusahaan justru anjlok 32,09% secara tahunan (YoY). Laba yang semula Rp1,71 triliun pada semester I 2024 kini hanya tercatat Rp1,16 triliun pada paruh pertama tahun ini.

Mengutip laporan keuangannya, MYOR mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp17,79 triliun hingga akhir Juni 2025, naik 9,69% dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp16,22 triliun. Rinciannya, penjualan makanan olahan dalam kemasan mencapai Rp10,48 triliun, sementara minuman olahan dalam kemasan menyumbang Rp9,03 triliun.

Baca Juga: Dapat Restu, Mayora Indah Gelar Buyback Saham Rp1 Triliun dari Kas Internal

Secara geografis, pasar domestik masih menjadi andalan utama MYOR dengan kontribusi sebesar Rp10,44 triliun. Disusul pasar Asia Rp6,80 triliun dan pasar lainnya Rp546,21 miliar.

Namun, kenaikan penjualan ini dibarengi dengan membengkaknya beban pokok penjualan yang melonjak menjadi Rp14,01 triliun, naik dari Rp12,03 triliun pada semester I 2024.

Artinya, beban tersebut menyerap sebagian besar dari total penjualan MYOR. Tak heran, laba bruto pun ikut tergerus menjadi Rp3,77 triliun dari sebelumnya Rp4,19 triliun. Beban usaha juga mengalami kenaikan tipis dari Rp2,18 triliun menjadi Rp2,23 triliun.

Baca Juga: Mayora Hadirkan Dampak Sosial Lewat Program CSR Berkelanjutan

Hal itu menyebabkan laba usaha MYOR turun dari Rp2 triliun menjadi hanya Rp1,53 triliun pada semester I 2025. Pada akhirnya, peningkatan berbagai beban ini membuat laba bersih yang dibukukan perusahaan susut pada semester I 2025.

Hingga akhir Juni 2025, total aset MYOR tercatat sebesar Rp30,23 triliun, naik dari Rp29,72 triliun pada akhir Desember 2024. Di sisi lain, total liabilitas turut meningkat dari Rp12,62 triliun menjadi Rp13,31 triliun. Sementara itu, ekuitas mengalami penurunan tipis dari Rp17,10 triliun menjadi Rp16,92 triliun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: