Banyak pihak berharap laju perekonomian Indonesia bisa segera berlari kencang. Namun, pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama tahun ini diproyeksi masih berada di teritori negatif.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa memperkirakan, pertumbuhan ekonomi pada tiga bulan pertama tahun ini hampir pasti masih berada di zona negatif.
Baca Juga: Indef Proyeksi Ekonomi Kuartal I Masih Negatif
"Pada kuartal I 2021, kami perkirakan pertumbuhan ekonomi masih terkontraksi pada kisaran -0,6-0,9%. Di mana, peningkatan belanja pemerintah dan ekspor menjadi bantalan dan dapat menahan ekonomi Indonesia tidak terkontraksi lebih dalam," kata Suharso dalam Pembukaan Musrenbangnas 2021, Selasa (4/5/2021).
Namun, lanjut dia, kans perbaikan terbuka pada periode kuartal berikutnya, meski masih bersifat terbatas. Sentimen pengendalinya adalah pengendalian Covid-19. "Isyarat pemulihan ekonomi sudah nampak terlihat. Momentum ini perlu terus dijaga dengan menjaga protokol kesehatan dan fokus pada mengendalikan Covid-19," tegasnya.
Sebelumnya, lembaga penelitian (think tank) Centre of Reform on Economics (CORE) Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada akhir 2021 berada pada kisaran 3-4% atau di bawah asumsi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 sebesar 5%.
Direktur Eksekutif CORE Indonesia, Mohammad Faisal, mengatakan bahwa perkiraan angka realisasi tersebut sudah mempertimbangkan capaian ekonomi pada triwulan II 4-5%. Sementara, triwulan I diperkirakan pada level -1% sampai -0,5%.
"Pertumbuhan ekonomi masih di bawah target pemerintah karena pemulihan konsumsi rumah tangga sebagai penyumbang terbesar PDB masih lamban, meskipun ekspor tumbuh tinggi," kata Faisal.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum