Idah Saidah, alumni IPB University pelaku wirausaha di bidang hijauan pakan Diervoeder Agro, mengatakan bahwa permasalahan utama peternakan di Indonesia adalah petaninya yang berusia tua dan minim teknologi.
"Strategi pemenuhan hijauan pakan, yaitu eksplorasi hijauan pakan lokal, pemetaan daerah sentra hijauan pakan, dan mendorong sektor hulu peternakan melalui penerapan dan investasi teknologi," jelas Idah beberapa waktu lalu saat hadir sebagai narasumber dalam seri webinar "Strategi Pemenuhan Kebutuhan Hijauan Pakan Berbasis Teknologi di Era 4.0".
Baca Juga: RNI: Langkah Erick Thohir Beli Peternakan Sapi di Belgia Bisa Jaga Stabilitas Harga
Webinar yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Nutrisi dan Makanan Ternak (Himasiter), Fakultas Peternakan IPB University ini juga menghadirkan Prof Luki Abdullah, Guru Besar Fakultas Peternakan IPB University.
Menurutnya, semenjak menyebarnya wabah Covid-19, bisnis peternakan di kalangan generasi milenial makin berkembang dan menjadi peluang bisnis yang sangat diminati karena menguntungkan. Namun, Prof Luki menyebutkan bahwa perlu adanya kolaborasi antara teknologi dengan masyarakat untuk meningkatkan inovasi bisnis pakan hijauan.
"Alasan kenapa ada fakultas peternakan di Indonesia itu karena beternak bukan hanya sekadar memelihara hewan ternak saja, tetapi beternak itu harus menjadi bisnis yang untung dan efisien," tutur Prof Luki.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum