Sebanyak 13 WNA Filipina yang merupakan anak buah kapal (ABK) yang tiba di Pelabuhan Cilacap terkonfirmasi positif COVID-19. Pra awak kapal tersebut rencananya akan melakukan bongkar muatan gula rafinasi di pelabuhan pada 25 April lalu.
Terkait itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan agar seluruh pemegang otoritas, baik pelabuhan udara, laut, maupun tempat yang menerima tamu, dari negara lain bisa perketat aturan. Ia menekankan demikian terutama untuk negara-negara yang menjadi perhatian dalam kasus COVID-19 seperti India.
Baca Juga: Puan Keok Mulu Lawan Ganjar, PDIP: Belum Tentu Menang Pertempuran! Semua Ada di Tangan Megawati
Menurut dia, sudah dilakukan koordinasi dengan Balitbangkes terkait tes untuk mengetahui varian virus COVID-19 yang menjangkit 13 ABK WNA tersebut.
"Bupati sudah saya minta agar ada koordinasi antar dinas kesehatan. Kemarin juga sudah saya minta agar dilakukan press release oleh pemerintah Kabupaten Cilacap. Sampai saat ini sudah tertangani," kata Ganjar di rumah dinasnya, Sabtu (8/5/2021).
Ganjar menambahkan, langkah-langkah penanganan sudah dilakukan sejak laporan masuk pertama kali. Pun, otoritas karantina kesehatan pelabuhan (KKP) kelas II Cilacap juga langsung turun tangan.
Kemudian, penghentian bongkar muat juga dilakukan dengan koordinasi dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP). Seluruh ABK yang hasil PCR negatif menjalani isolasi mandiri di atas kapal. Langkah sterilisasi juga dilakukan oleh KKP, baik di kapal maupun di sekitar areal kapal bersandar.
"Dari kabupaten sudah koordinasi dengan kami dan juga Balitbangkes. Tracing terhadap kontak erat juga sudah dilakukan. Hasil swab juga kami kirim ke Balitbangkes agar dilakukan tes genome, ini masih menunggu hasil dari Balitbangkes sekitar dua pekan," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: