Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

'Imam' Gobel Memimpin Tarawih di Gorontalo

'Imam' Gobel Memimpin Tarawih di Gorontalo Kredit Foto: Istimewa

Pesantren ini terletak di lembah yang dikelilingi bukit sehingga memiliki lanskap yang indah dan hijau. Sungai Bolango melintas di dekatnya. Di salah satu bukit yang kecil terletak kuburan keluarga Gobel. Kuburan ini secara adat hanya boleh diisi oleh yang berdarah Gobel, sehingga istri atau suami dari pasangan berdarah Gobel pun tak bisa dikubur di bukit ini.

Di bukit kecil itu juga terdapat musala tua. Kompleks kuburan di bukit kecil itu memang sudah berusia hampir tiga abad. Pendiri trah Gobel adalah Hubulo. Ia seorang raja Bolango yang berkuasa pada 1752-1772. Ia memiliki gelar Aulia Salihin, orang saleh awal. Ia lahir pada 1709 dan wafat pada 1793. Hubulo memang seorang aulia, salah satu perintis penyebar agama Islam di Gorontalo.

Menurut kisah, ia memiliki darah Aceh. Hubulo adalah keturunan kesembilan dalam silsilah raja Bolango. Naiknya Hubulo ini menjadi pertanda perubahan besar pada masyarakat Bolango, yaitu masuknya agama Islam di dalam kerajaan. Hingga kini, seperti juga di tanah Melayu, di Gorontalo berlaku pepatah "Adat bersendikan syara’, syara’ bersendikan Kitabullah." Tak heran jika kini Gorontalo mentasbihkan diri sebagai “Serambi Madinah”, seperti Aceh menjadi “Serambi Mekah”.

Selain raja, Hubulo juga seorang ulama. Ia dikenal sebagai peletak dasar islamisasi di Bolango sehingga diberi gelar aulia salihin. Raja Hubulo dikenal sebagai raja yang kharismatis sehingga keturunannya banyak menjadi pembesar di kerajaan-kerajaan lain di Gorontalo. Dari kata Hubulo inilah kemudian bermutasi menjadi Gobel.

Orang Belanda mengalami kesulitan dalam mengucapkan Hubulo. Kata Hubulo berubah menjadi bunyi Hubel, yang jika ditulis dalam Bahasa Belanda menjadi Gobel. Hubulo sendiri merupakan pengucapan dialek Gorontalo dari kata Chubbulloh, yang artinya “Cinta Allah”, kekasih Allah. Nama-nama Gorontalo memang banyak didominasi akhiran “O”.

Perlu sedikit diceritakan bahwa suku Bolango terbentuk pada abad ke-14. Suku ini dikenal sebagai masyarakat pengembara. Ada yang menyebutkan mereka berasal dari Pulau Batang Dua, di Ternate, Maluku Utara. Setelah mengembara ke berbagai tempat, mereka menetap di Tapa – rumah keluarga Rachmat Gobel berada di Tapa pada abad ke-17.

Setelah menetap, suku pengembara ini membentuk kerajaan. Kerajaan ini merupakan salah satu dari lima persekutuan kerajaan di Gorontalo. Akibat kekuasaan kolonial Belanda yang kian eksesif, pada abad ke-19 kerajaan Bolango bermigrasi ke Bolaang Mongondow. Sedangkan istananya di Tapa kini menjadi rumah adat yang berada di kompleks rumah keluarga Rachmat Gobel.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: