Kemarin Geger Bipang, Sekarang Cak Nun Bilang: Babi Halal, Kalau Hanya Dipeluk...
Ceramah cendekiawan muslim, Cak Nun kembali diviralkan oleh netizen Tanah Air, usai polemik tentang kuliner Bipang Ambawang atau Babi Panggang yang menghebohkan publik usai dipromosikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Diketahui, dallam videonya. Cak Nun, memastikan bahwa babi bukan binatang haram, melainkan halal. Baca Juga: Belain Pak Jokowi, Habib Rizieq Hingga Tengku Zul Kena Dikata-katain Ruhut: Dasar Kadrun..
"Babi halal atau haram? Halal," ujar Cak Nun. Baca Juga: Anak Jokowi Gandeng Chef Arnold Rilis Buku Buat Sambut Lebaran, Penasaran Gak?
Menurut dia, babi tidak lahh haram, lantaran kondratnya sebagai binatang atau makhluk ciptaan Tuhan.
Namun, hewan tersebut menjadi haram jika dipotong, dimasak, lalu disajikan sebagai makanan atau santapan orang Islam.
"Itu menjadi haram kalau kamu makan. Nah, kalau hanya dipeluk, babi tidak haram. Tapi kamu kelihatan kayak orang bodoh (kalau ketahuan memeluk babi). Iya, kan?," jelasnya, seperti dilansir Terkini, Senin (10/5/2021).
Karena itu, menurut dia, umat Islam tidak berdosa bila tidak memakan babi. Namun, akan menjadi dosa jika memakannya.
"Kalau itu (enggak dimakan), enggak apa-apa, enggak dosa kok. Baru menjadi dosa kalau kamu makan sebagai lahmun, atau lauk babi," tuturnya.
"Jadi, babinya mah jangan dibenci. Babi salah apa? Dosa enggak pernah, nyolong juga enggak pernah. Jangan tiba-tiba benci babi, buat apa? Mubazir energi. Orang babinya sendiri juga enggak tahu kalau kamu benci kok," ujarnya.
Sebelumnya, Politisi PDIP, Dewi Tanjung (DT) langsung memberikan sindiran keras kepada pihak-pihak yang membully Presiden Joko Widodo (Jokowi) lantaran karena mempromosikan kuliner Bipang (Babi Panggang) Ambawang Pontianak, Kalimantan Barat.
Ia mengaku kesal lantaran Kepala Negara mempromosikanhanya untuk kalangan tertentu, yakni umat Kristiani yang bersamaan merayakan Kenaikan Isa Almasih dengan Umat Islam yang merayakan Idul Fitri.
"Kadrun Goblok Ngga Liat Tanggal ya Tanggal Kamis 13 Mei saat umat Islam merayakan idul Fitri berbarengan dengan kenaikan Isa Almaseh yg akan di rayakan umat kristiani," cuitnya dalam akun Twitternya, dilihat Senin (10/5/2021).
Lebih lanjut, ia pun mengatakan hal wajar jika Presiden mempromosikan Bipang untuk umat Kristiani.
"Jadi wajar aja Presiden membahas makan BIPANG pada hari Kamis itulah bagi umat kristenBukan untuk umat islam," ujarnya.
Menanggapi kehebohan itu, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi meminta maaf dan menyebutnya sebagai kesalahpahaman. Dikatakannya, tidak ada maksud apapun terkait video viral ini.
Dia menegaskan niat awal dari acara tersebut adalah untuk mempromosikan dan mengajak masyarakat bangga pada produk lokal. “Kami Kementerian Perdagangan (Kemendag) selaku penanggung jawab dari acara tersebut sekali lagi memastikan tidak ada maksud apa pun dari pernyataan bapak presiden. Kami mohon maaf sebesarnya jika terjadi kesalahpahaman,” tuturnya dikutip dari video YouTube Kementerian Perdagangan, Sabtu (8/5/2021).
Menanggapi itu, Arsul Sani mengajak untuk memaafkan. Dia juga mengungkapkan tentang semangat untuk menahan diri di bulan Ramadhan.
Dengan permintaan maaf Lutfi, Arsul menganggap persoalan telah selesai. "Pak Menteri @Kemendag sebagai penanggung jawab kegiatan dimana Presiden @jokowi sampaikan pesan yang dianggap tidak 'pas' tersebut telah minta maaf. Sepatutnya dengan semangat yang melekat pada ibadah 'menahan diri' Ramadhan, kita maafkan ... Jadi soal bipang, case closed.. Move on lanjutkan puasa..," kata Arsul seperti dikutip dari lini masa akun Twitternya, @arsul_sani, Minggu (9/5/2021).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil