Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gara-Gara Emas, Cuan Perusahaan Tambang Bakrie Grup Melonjak Drastis Sampai 800% Lebih!

Gara-Gara Emas, Cuan Perusahaan Tambang Bakrie Grup Melonjak Drastis Sampai 800% Lebih! Kredit Foto: Warta Ekonomi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) mencetak kinerja positif sepanjang kuartal pertama tahun ini. Hal itu tercermin dari capaian laba bersih BRMS yang tumbuh signifikan hingga 880,40% dari US$165,06 ribu pada Maret 2020 menjadi US$1,62 juta pada Maret 2021.

Lonjakan cuan perusahaan tambang milik Bakrie Group tersebut ditopang oleh meningkatnya pendapatan BRMS sebesar 37,09% dari 991,86 ribu pada Q120 menjadi US$1,36 juta pada Q121. Kendati mampu bertumbuh, manajemen mengatakan sejatinya capaian tersebut masih dapat lebih baik lagi. Baca Juga: Diskon Lebaran! Harga Emas Antam Murah Meriah Per Selasa, 11 Mei 2021

CEO & Direktur Utama BRMS, Suseno Kramadibrata, mengungkapkan bahwa kinerja perusahaan masih terkendala oleh kondisi pandemi Covid-19 di global yang telah menyebabkan keterlambatan pengiriman beberapa suku cadang dari China untuk perawatan berkala fasilitas pabrik perusahaan yang berlokasi Poboya, Palu. Akibatnya, pabrik BRM hanya beroperasi dengan kapasitas sebesar 70% di semester pertama tahun 2021. Baca Juga: Harga Emas Hari Ini, 11 Mei 2021: Sedikit Demi Sedikit, Lama-Lama Melejit!

"Kami belum membukukan pendapatan dari jasa konsultasi penambangan di Q1 2021. 100% dari Pendapatan kami di Q1 2021 berasal dari produksi & penjualan emas. Pendapatan Perusahaan sebenarnya bisa menjadi lebih tinggi dengan adanya tambahan dari jasa konsultasi penambangan," pungkasnya pada Selasa, 11 Mei 2021. 

Ia menambahkan, BRMS berharap dapat mengoperasikan pabrik dengan kapasitas penuh pada Mei atau Juni tahun 2021. Hal itu nantinya akan berdampak pula terhadap peningkatan pendapatan laba perusahaan pada semester kedua tahun ini.

"Kami berharap untuk dapat meningkatkan produksi emas kami secara signifikan di Q2 tahun 2022 dengan diselesaikannya pabrik kedua kami di Poboya, Palu dengan kapasitas untuk mengolah sampai dengan 4.000 ton bijih per harinya. Kenaikan produksi emas ini akan berdampak positif terhadap pendapatan dan laba BRMS ditahun depan," sambungnya lagi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: