Halal Bihalal Virtual Idulfitri, KBRI Singapura Rayakan Hari Kemenangan di Tengah Pandemi
Untuk kedua kalinya masyarakat Indonesia di Singapura harus melaksanakan Lebaran tanpa bisa bertemu langsung sanak keluarga di Tanah Air. Dalam masa pandemi COVID-19, kita semua harus bisa menerima kenyataan ini karena semua orang harus mengutamakan kehidupan.
Hal tersebut disampaikan Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura Suryo Pratomo saat melaksanakan halal bihalal virtual pada Kamis (13/5/2021) melalui platform Zoom dan Live Facebook KBRI Singapura. Acara tersebut dihadiri oleh masyarakat Indonesia di Singapura sebagai sarana untuk saling menyapa dan bersilaturahmi antara satu sama lain, serta diisi oleh tausyiah Aa Hadi dari Jakarta.
“Kita memang harus tetap berjarak dalam Idulfitri kali ini karena COVID-19 terus bermutasi dan mutasinya Lebih berbahaya. Pemerintah melarang perjalanan mudik mulai 6 Mei hingga 17 Mei bukan untuk melarang warga bersilaturahmi, tetapi untuk mengutamakan kehidupan masyarakat agar tidak sampai tertular mutasi covid-19 yang semakin meminta banyak korban,” kata Dubes yang akrab disapa Tommy.
Baca Juga: Yang Sabar! Rakyat Singapura dan Malaysia Gak Bisa Asal Salat Id, Soalnya Harus Daftar...
Menurut Dubes Tommy, puasa yang telah kita jalani selama satu bulan penuh mengajarkan kita untuk taat dan menjaga disiplin. Setelah selesainya ibadah puasa, nilai ini harus bisa dipertahankan termasuk dengan tetap menjaga disiplin menjalankan protokol kesehatan agar kita tidak sampai tertular COVID-19.
Dubes Tommy mengajak WNI yang berada di Singapura untuk bisa bersyukur, meski tidak bisa kembali ke Tanah Air dan merayakan Lebaran bersama sanak keluarga. “Alhamdulillah, di tengah pandemi, dengan kekuatan teknologi kita tetap bisa saling menyapa, saling melihat, saling bersilaturahmi, dan saling memaafkan," ujar Dubes Suryo Pratomo.
Kegiatan halal bihalal menghadirkan Ustad Aa Hadi yang memberikan tausiah agama. Dalam ceramahnya, Ustad Aa Hadi menekankan bahwa untuk menjadi orang yang bertakwa, harus memiliki kerendahan hati untuk dapat memaafkan.
“Saat ini yang paling kita butuhkan selain iman, adalah kesehatan. Untuk menjaga kesehatan, hati kita harus bebas dari rasa benci, rasa marah, dan rasa dendam, karena kalau tidak akan membuat imun kita menurun sehingga kita mudah tertular COVID-19,” ujar Aa Hadi.
Hal lain yang harus dilakukan untuk mencapai ketakwaan, menurut Aa Hadi, adalah perlunya kita untuk bersyukur. Termasuk bersyukur bisa merayakan Idul Fitri, meski silaturahminya hanya bisa dilakukan melalui video conference.
Setelah mendengarkan ceramah agama bersama, masyarakat Indonesia berkesempatan untuk secara menyapa dan bersilaturahmi dengan Dubes Suryo Pratomo dan Ibu Noeri Widowati melalui Zoom dan kolom komentar Facebook KBRI Singapura. Sesi berlangsung hangat dan diwarnai keharuan rekan-rekan WNI, terutama rekan-rekan Pekerja Migran Indonesia yang bekerja di Singapura, yang menyatakan kerinduan mereka pada tanah air. Pada kesempatan tersebut Dubes Suryo Pratomo memberikan apresiasi pada WNI yang mengikuti anjuran Pemerintah Indonesia untuk tidak melakukan tradisi mudik Lebaran.
Baca Juga: Kemlu Angkat Bicara Soal Kasus Korupsi Bekas Staf KBRI Singapura
Sehari sebelumnya, KBRI Singapura juga menggelar acara takbir bersama yang juga diadakan secara virtual melalui Live Facebook KBRI Singapura. Acara yang dihadiri oleh Dubes Suryo Pratomo tersebut disaksikan sekitar 4.500 orang.
Walaupun tradisi silaturahmi secara fisik masih sangat kental dan melekat pada masyarakat Indonesia pada Hari Raya Idulfitri, namun di tengah pandemi ini diharapkan pertemuan secara virtual tidak mengurangi kelapangan dada kita untuk dapat saling memaafkan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: