Realisasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama tahun ini masih terkontraksi -0,74%. Raihan ini membaik dari pertumbuhan triwulan III dan IV 2020 yang masing-masing sebesar -3,49% dan -2,19%.
Kepala BPS, Suhariyanto, mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi tersebut masih dikuasai oleh Pulau Jawa. Pulau Jawa mempunyai andil sebesar 58,70% meskipun kontraksi -0,83%.
Baca Juga: Kepala BPS Sebut Sektor Pertanian Konsisten Tumbuh Positif
"Kelompok provinsi di Pulau Jawa masih mendominasi struktur perekonomian Indonesia secara spasial," kata Suhariyanto beberapa waktu lalu. Porsi terbesar kedua berada di Sumatera sebesar 21,54% yang juga mengalami kontraksi -0,86%.
Selanjutnya, Kalimantan dengan porsi 8,05% dan pertumbuhannya minus 2,23%, Sulawesi sebesar 6,52%, Bali dan Nusa Tenggara memiliki porsi 2,75%, dan Maluku & Papua sebesar 2,44%.
"Setahun setelah pandemi Covid-19 melanda Indonesia, dampaknya terasa dengan level kontraksi pertumbuhan yang bervariasi antar pulau," jelasnya.
Pada kuartal pertama, pulau Bali dan Nusa Tenggara mengalami kontraksi pertumbuhan (y0y) terdalam sebesar 5,16%.
Diikuti Kalimantan sebesar 2,23%; Sumatera sebesar 0,86%; dan Pulau Jawa sebesar 0,83%. Sebaliknya, kelompok pulau yang mengalami pertumbuhan (yoy) positif meliputi Pulau Sulawesi tumbuh sebesar 1,20% serta Maluku dan Papua sebesar 8,97%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: