Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Takut Pas Nyumbang Malah Dibilang Teroris, Pokoknya Rakyat Indonesia Dukung Palestina!

Takut Pas Nyumbang Malah Dibilang Teroris, Pokoknya Rakyat Indonesia Dukung Palestina! Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota Komisi III DPR RI Aboe Bakar Al Habsyi menyatakan dengan tegas jika rakyat Indonesia mendukung Palestina. Namun, takut kalau menyumbang bantuan nanti dicap sebagai teroris.

Menurut dia, pemerintah seharusnya memiliki sikap yang kuat dan tegas terhadap Israel, dan segera ditularkan kepada negara-negara lain agar rakyat Palestina dibantu. Baca Juga: Eks Petinggi Partai Curigai Perang Israel Vs Palestina: Jangan-Jangan Cuma Ajang Cari Duit

“Sikap diplomasinya harus kuat dan harus tampak. Kalau perlu bantuan secara Goverment to Goverment, itu kita harapkan." katanya, di Kantor DPP PKS, Jakarta, Minggu (16/5/2021) kemarin. Baca Juga: Serukan Galang Dana untuk Palestina, Halo Ustad Somad, Duit Kapal Selama Kemana Ya?

“Karena rakyat ini sebenarnya mendukung, cuma takut nanti nyumbang dibilang teroris. Ini kan serba salah, kita sumbang dibilang teroris nanti,” ujar dia.

Lanjutnya, ia mengatakan jika Palestina dan Indonesia mempunyai hubungan kebangsaan yang tinggi.

“Dan sekarang Alhamdulillah, Ibu Ketua DPR sudah mengungkapkan, partai-partai sudah mengungkapkan. Ayo mari kepala negara ungkapkan. Kita tunjukkan solidaritas kita untuk Palestina,” katanya.

Menurutnya lagi, peran Indonesia terhadap Palestina harus lebih menonjol lantaran mempunyai hubungan diplomasi yang kuat.

“Palestinalah yang pertama ikut mengucapkan selamat kemerdekaan kepada kita,” katanya.

“Soekarno pun pada waktu itu sangat mendukung adanya di Asia Afrika juga. Jadi rasa kita ke Palestina ini dalam, dan bantuan yang terkenal di sana itu dari Indonesia. Kita berharap di sini pemerintah bisa lebih tegas lagi dalam menyikapinya,” tukasnya.

Baca Juga: Lewat Cuitan Berbahasa Inggris, Presiden Jokowi Respons Kritik Soal Palestina

Diketahui, kemarin Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjawab sejumlah kritik yang dialamatkan kepadanya terkait situasi di Palestina. Lewat tiga rangkaian kalimat di akun twitter @jokowi, Presiden Jokowi mendesak Israel menghentikan agresinya ke Palestina. Agresi itu telah menimbulkan ratusan korban jiwa, termasuk perempuan dan anak-anak.

"Indonesia mengutuk serangan Israel yang telah menyebabkan jatuhnya ratusan korban jiwa, termasuk perempuan dan anak-anak. Agresi Israel harus dihentikan," ujar Jokowi dalam cuitan yang ditulis menggunakan Bahasa Inggris, Sabtu (15/5).

Sementara, Menlu RI Retno Marsudi mengatakan, sumber utama penderitaan Palestina adalah Israel. Aksi terbaru Israel, ucap Retno, benar-benar melukai hati, bukan hanya umat Muslim, tapi banyak orang di dunia.

Berbicara dalam Pertemuan Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) soal Palestina, Retno menuturkan, sejak OKI didirikan komitmen negara OKI tidak pernah luntur dan terus bertekad untuk bersama Palestina di dalam memperjuangkan hak-haknya.

Terlepas dari tekad kuat tersebut, sampai saat ini kita masih menyaksikan adanya gangguan terhadap pelaksanaan ibadah di Masjid Al-Aqsa, pemukiman ilegal semakin merajalela, pergerakan orang-orang Palestina dibatasi di tanah mereka sendiri dan hak-hak Palestina dihilangkan.

"Kita semua tidak boleh lupa bahwa Palestina adalah satu-satunya negara yang masih diduduki oleh kekuatan kolonial di dunia ini.Semua penderitaan Palestina disebabkan oleh Israel sebagai kekuatan penjajah," ujarnya, Minggu (16/5/2021).

"Indonesia mengecam keras semua tindakan yang dilakukan oleh Israel, yang lebih melukai lagi, tindakan tersebut dilakukan di Bulan Suci Ramadhan dan di Hari Raya Idul Fitri," sambungnya.

Retno lalu mengatakan, dalam pertemuan itu dia menekankan pentingnya setiap negara menggunakan pengaruh masing-masing agar kekerasan dapat dihentikan, upaya de-eskalasi dilakukan dan gencatan senjata dapat segera dilakukan.

"Dalam komunikasi tersebut, kita juga bertukar pikiran mengenai berbagai forum dan mekanisme internasional yang dapat kita pakai untuk membantu Palestina dan meredakan situasi ketegangan saat ini."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: