Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bangun 6 Pabrik Baru, Indofarma Targetkan Operasi Tahun Depan

Bangun 6 Pabrik Baru, Indofarma Targetkan Operasi Tahun Depan Manajemen PT Indofarma Tbk usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk Tahun Buku 2019 yang diselenggarakan pada Rabu (29/7/2020) di Jakarta. | Kredit Foto: Annisa Nurfitriyani
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF) terus melakukan inovasi guna melakukan pnegembangan bisnis. Terbaru, perseroan menyatakan saat ini memiliki 7 proyek baru yang berkaitan dengan lini bisnis alat kesehatan. Total dana yang disiapkan perseroan untuk 7 proyek strategis itu pun mencapai Rp200 miliar yang terdiri dari pembiayaan investasi Rp169,86 miliar dan modal kerja Rp30 miliar.

Direktur Utama PT Indofarma Tbk (INAF), Arief Pramuhanto mengatakan bila perusahaan akan membangun 6 pabrik baru untuk proyek pengembangan produk dan 1 proyek pendukung untuk memastikan proyek pengembangan produk tersebut dapat berjalan dengan baik.

“Pembangunan pabrik itu di pabrik Cikarang dengan luas lahan 20 Hektare, total investasinya Rp200 miliar. Jadi 7 projek strategis itu hampir semua terkait dengan alat kesehatan. Kenapa kita fokus ke alat kesehatan ini setelah terbentuk holding farmasi kita fokus ke alat kesehatan. Makanya seluruh investasi kita 75% ke alkes,” ujar Arief, dalam paparna publik yang digelar perseoran, Jakarta, Kamis (20/5/2021).

Baca Juga: Nasib Indofarma Berubah Drastis: Habis Tekor Terbitlah Cuan!

Lebih lanut Arief memaparkan bahwa untuk mengembangkan kemandirian produk alat kesehatan Indonesia, Perseroan akan melakukan pembangunan pabrik Melt Blown yang merupakan bahan baku masker dengan nilai pembiayaan investasi Rp14,86 miliar dan modal kerja Rp5 miliar.

Kemudian ada pabrik Hospital Furniture dengan nilai pembiayaan investasi Rp15 miliar dan modal kerja Rp5 miliar, pabrik sarung tangan atau gloves dengan nilai pembiayaan investasi Rp20 miliar dan pabrik Catheter dengan nilai pembiayaan investasi Rp50 miliar dan modal kerja Rp10 miliar. Dengan nilai pembiyaan investasi Rp30 miliar, Perseroan akan mengembangkan produk Natural Extract .

Baca Juga: Penjualan Alat Kesehatan dan Obat-obatan Jadi Penopang Kinerja Indofarma di Tahun 2020

Sementara itu, untuk pengembangan Central Processing Facility, nilai pembiayaan investasi yang digunakan Rp30 miliar dan modal kerja Rp10 miliar. Nilai pembiayaan investasi untuk Supporting Function sebesar Rp10 miliar. Pada akhir tahun ini, semua fasilitas produksi dan pendukung yang baru tersebut ditargetkan sudah selesai dan siap beroperasi pada awal 2022.

“Dana untuk 7 proyek strategis tersbeut akan dilaksanakan dari dari PNM yang diterima oleh holding yakni Biofarma,” terangnya.

Pihaknya menargetkan bila perusahaan akan menyelesaikan semua fasilitas produksi beserta proyek pendukung tersebut pada akhir 2021, sehingga pengoperasiannya bisa dilaksanakan pada awal 2022. “Sebagian besar pabrik kami baru beroperasi di awal tahun 2022,” tambahnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: