Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Persi: Pasien Covid-19 di Rumah Sakit Kembali Meningkat

Persi: Pasien Covid-19 di Rumah Sakit Kembali Meningkat Kredit Foto: Antara/FB Anggoro
Warta Ekonomi, Jakarta -

Setelah sebelumnya jumlah pasien Covid-19 di rumah sakit sempat menurun selama beberapa bulan terakhir, Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (Persi) mengungkapkan bahwa saat ini terjadi peningkatan jumlah pasien yang cukup signifikan.

"Dari 100 persen penyintas Covid-19, lima persen di antaranya butuh perawatan khusus. Jadi artinya makin banyak jumlah pasien yang positif, jumlah yang harus dirawat itu juga naik," jelas Sekretaris Jenderal Persi, Lia G. Partakusuma, pada konferensi video, Kamis (20/5/2021).

Baca Juga: Anies Sesumbar Angka Kasus Aktif Covid-19 di DKI Terendah, Bukan Mau Nakut-nakuti, Awas Meledak!

Lia menyebutkan beberapa provinsi yang mengalami peningkatan jumlah pasien Covid-19 di rumah sakit. Peningkatan tertinggi terjadi di Aceh dengan angka kenaikan melebihi 100 persen. Kemudian disusul oleh Sulawesi Barat yang meningkat lebih dari 50 persen.

Provinsi lain yang mengalami peningkatan 25-50 persen di antaranya Sumatra Utara, Kalimantan Barat, dan Riau. Lalu Kepulauan Riau, Sumatra Barat, Jawa Tengah, dan Jambi meningkat 10-24 persen. Selain itu, di Bengkulu, Sumatra Selatan, dan Yogyakarta peningkatannya di bawah 10 persen.

Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran bagi Lia. Pasalnya, di beberapa provinsi yang telah disebutkan tadi rumah sakit sudah mulai kewalahan menghadapi lonjakan pasien Covid-19. Bahkan, di beberapa rumah sakit sudah melebihi kapasitas sehingga tidak bisa menampung pasien lagi.

"Sekarang kasus per hari itu sekitar empat ribuan, tapi kalau naik terus sampai tujuh atau delapan ribu di saat bersamaan, rumah sakit bisa collapse," ujar Lia.

Di sisi lain, Lia khawatir kelonjakan ini juga akan berdampak pada minimnya pelayanan bagi pasien Covid-19, baik dari segi tenaga kerja maupun akses fasilitas kesehatan. "Kalau terjadi lonjakan, bagaimana dengan sumber daya manusianya? Apalagi kalo SDM-nya tertular Covid, nanti tidak bisa melayani pasien Covid," tukasnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, saat ini pasien non-Covid sudah berani ke rumah sakit. Jika pasien Covid dan non-Covid datang berbarengan, Lia mengatakan pasien Covid terpaksa harus dipulangkan.

Oleh karena itu, Lia mengimbau warga Indonesia agar tidak terlena dan tetap mematuhi protokol kesehatan. "Jadi, masyarakat tidak harus mengikuti euforia yang ada saat ini," tutup Lia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: