Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anies Baswedan Diterpa Kabar Miring, Denny Siregar hingga Ferdinand Cawe-Cawe: Ah, yang Benar?

Anies Baswedan Diterpa Kabar Miring, Denny Siregar hingga Ferdinand Cawe-Cawe: Ah, yang Benar? Kredit Foto: Instagram/Denny Siregar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tak ada angin, tak ada hujan, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan tiba-tiba digoyang fitnah di medsos, baik di Twitter maupun Instagram. Anies yang selama ini keras dalam urusan proyek reklamasi, dituding terima rumah mewah dari pengusaha reklamasi yang selama ini dikuasai para “naga” itu.

Isu tersebut muncul, sejak kemarin pagi. Tak jelas siapa yang pertama kali menyebarkannya. Awalnya, memang hanya dikicaukan akun-akun tak jelas. Akun-akun tersebut menampilkan sebuah foto rumah mewah dengan gaya Amerika, dengan narasi rumah tersebut diberikan kepada Anies lantaran sudah menandatangani IMB (izin mendirikan bangunan) di pulau reklamasi. Baca Juga: Anies Harus Diwaspadai Kecintaannya sama NKRI, Lagi Begini Malah Sibuk Mempalestinakan Jakarta

Foto itu menampilkan sebuah rumah berlantai dua dengan dua pilar tinggi di bagian depan, bercat putih dan dihiasi ornamen ukiran warna emas. Pagar hitam setinggi 2 meter, kokoh berdiri di bagian depan. Rumah mewah ini disebut berlokasi di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. 

Makin siang, isu ini makin ramai. Foto rumah tersebut makin sering berseliweran di linimasa Twitter dengan narasi senada. Apalagi sejumlah pegiat media sosial macam Denny Siregar dan Ferdinand Hutahaean, ikut mendengungkan isu tersebut. Baca Juga: Beredar Aksi Penipuan Reklamasi di Tuban, Pertamina Rosneft Minta Masyarakat Waspada

“Ada isu @aniesbaswedan nerima hadiah rumah dari pengembang reklamasi. Ah, yang benar? Supaya jangan terjadi fitnah, mungkin KPK bisa bantu selidiki,” kicau Denny di akun @dennysiregar7.

Bekas politisi Demokrat, Ferdinand Hutahahean ikut menyingungg isu ini dengan me-retwit kicauan akun @kecebong63 yang mengunggah foto rumah tersebut. “Asli saya penasaran dengan kebenaran info ini,” tulis @ferdinandHahean3. Kata dia, setelah diperhatikan, rumah tersebut mirip dengan rumah yang ada di timur Jakarta milik bandar besi tua.

“Atau mirip saja dengan yang di Kebayoran yang kata netizen hadiah dari bandar properti itu. Tapi, saya belum percaya ada suap dengan hadiah rumah mewah itu,” kicaunya.

Akun @narkosun juga ikut meramaikan isu tersebut. “Harga rumah ini kira-kira berapa kali harga bumbu rendang ya??” kicaunya, sambil mengunggah foto rumah tersebut.

Tak hanya di Twitter, foto rumah tersebut bertebaran di linimasa Instagram. Salah satunya di unggah akun @srikandi.indonesia1237.

Tak hanya foto, beredar pula poster yang berisi foto rumah dengan narasi serupa. Tak semua warganet percaya dengan isu tersebut. Ada juga yang mengira isu ini digulirkan marketing properti untuk memasarkan jualannya. “Marketing property sekarang emang kreatif ngenalin dagangannya,” kicau @barryallen.

Pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi tak bisa diam melihat massifnya peredaran foto tersebut di jagat maya. Lalu, ia iseng melacak foto tersebut dengan aplikasi pencari foto. Dari penelusuran itu diketahui, foto tersebut dicomot dari sebuah situs jual beli rumah. Adapun lokasi rumah itu berada di Cipayung, Jakarta Timur, bukan di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, seperti yang dinarasikan.

Di akun Twitter milikinya, Ismail menuliskan tutorial cara mencari foto di internet. “Semoga bermanfaat,” cuitnya di akun @ismailfahmi.

Kicauan tersebut mendapat 2.444 tanda suka dari pengguna. Sebanyak 400 lainnya menuliskan komentar. Ia lalu mengritik sebagian media yang dengan mudah mengabarkan rumor tersebut. Padahal, kata dia, mestinya media mencari tahu kebenarannya. Bukan menulis ulang rumor.

“Yang ini media bukan jadi suluh kebenaran, malah bikin viral rumor. Ini yg bikin publik kurang percaya media,” ujarnya.

Bagaimana sikap Anies? Sampai kemarin, mantan rektor Universitas Paramadina itu, belum berkomentar. Tapi pendukung dan orang terdekatnya mencak-mencak mengetahui fitnah tersebut. Komisaris Ancol yang juga pendukung Anies, Geisz Chalifah sampai emosi.

“Nih kaum otak dikit kalau mau fitnah belajar dulu,” kicaunya, menyoal rumah tersebut ternyata dicomot dari situs jual beli properti. Lokasinya pun bukan di Jakarta Selatan tapi di Jakarta Timur. Ia pun mengucapkan terima kasih kepada Ismail Fahmi karena sudah menelusuri foto tersebut. “Fitnah mereka berakhir dengan sangat memalukan,” kicau @GeiszChalifah.

Anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) DKI Jakarta, Tatak Ujiyati menegaskan, kabar Anies menerima rumah mewah dari “Naga” reklamasi adalah fitnah jahat. Anggota TGUPP bidang pencegahan korupsi ini memastikan, bahwa rumah tersebut bukanlah milik Anies.

“Tadi saya sudah tanya memastikan. Ternyata rumah ini ya memang bukan rumah Anies. Entah rumah milik siapa,” ujar Tatak di akun Twitter-nya @tatakujiyati, kemarin.

Ia menilai, fitnah tersebut disebar hanya untuk merusak nama baik Anies. Kenapa tidak lapor polisi? Dia bilang tak perlu. Cukup diklarifikasi saja. Kalau setiap fitnah dilaporkan ke polisi, pasti polisi akan sibuk sekali.

“Sementara ABW (Anies Baswedan) saya pahami lebih pilih fokus menunaikan janji politiknya kepada warga Jakarta. Maka fitnah-fitnah itu kita anggap saja noise, yang cukup kita counter, lalu abaikan,” ujarnya.

Politisi Gerindra, M Taufik juga menepis kabar gratifikasi rumah tersebut. Dia menilai foto rumah yang beredar di medsos tidak sesuai dengan tipe dan selera Anies. Menurutnya, Anies memiliki selera rumah yang unik seperti rumah pribadinya saat ini yang ada di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

“Orang bikin gambar itu berarti orang yang nggak paham, nggak kenal Pak Anies. Kita liat rumah Pak Anies itu antik loh, di dalam tanah, atasnya pendopo, bawahnya rumah. Jadi, kalau kita ngobrol di pendopo, kita nggak tau di bawah ada rumah,” kata Taufik, kemarin.

Pengamat politik Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin menilai, berbagai serangan kepada Anies ini tak lepas dari prestasi Anies selama memimpin Ibukota. Selain itu, Anies kerap unggul dalam survei capres 2024. Karena itu, wajar kalau musuh politiknya ingin membusukkan Anies. “Suka atau tidak suka, Anies ini dianggap sebagai capres 2024. Karena itu, wajar kalau diserang terus,” kata Ujang, saat dikontak Rakyat Merdeka, tadi malam.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini menyarankan, sebaiknya Anies tidak reaktif dalam menghadapi berbagai serangan dan fitnah tersebut. Cukup klarifikasi dengan terang benderang. Tak perlu sampai emosional.

“Dalam politik, isu apapun, baik itu benar atau tidak, akan menjadi sebuah kebenaran bila dibiarkan. Tak cuma itu, isu itu akan menjadi bola liar. Sebaliknya, jika diklarifikasi dengan elegan, justru akan mendapat poin tersendiri,” pungkasnya. [

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: