Tegas! Hamas Tolak Mentah-mentah Amerika Jadi Bagian Solusi Damai Israel-Palestina
Pejabat senior Hamas Mousa Abu Marzouq mengatakan, bahwa Amerika Serikat (AS) tidak akan pernah menjadi bagian dari solusi apapun dalam mengakhiri krisis Israel dan Palestina. Menurutnya, AS justru menjadi bagian dari krisis yang ada.
"AS adalah bagian dari krisis. Mereka menyediakan alat pembunuh kepada Isr. (Israel). Mereka tidak akan menjadi bagian dari solusi. Kebijakan & bias mereka telah merugikan kami," ujar Abu Marzouq melalui Twitter seperti dikutip laman Middle East Monitor, Jumat (28/5/2021).
Baca Juga: Fokus Kemerdekaan, Peneliti Palestina Minta Indonesia Bisa Berdialog dengan Hamas
"Kami membutuhkan kebijakan nasional baru, jauh dari musuh rakyat kami & sekutu mereka, untuk menyingkirkan pendudukan & kembali ke tanah air kami," ujarnya menambahkan.
Pada Jumat pekan lalu, gencatan senjata diberlakukan untuk mengakhiri 11 hari pengeboman Israel terhadap Jalur Gaza yang terkepung. Lebih dari 270 warga Palestina tewas, termasuk 67 anak-anak, sementara ribuan lainnya terluka.
Pengeboman itu dipandang sebagai serangan Israel terhadap menara Palestina yang menyebabkan ribuan orang kehilangan tempat tinggal dan mencari perlindungan di sekolah-sekolah UNRWA. Pemantik krisis 11 hari Israel-Palestina adalah penggusuran warga Palestina di Sheikh Jarrah.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pada koran Palestina Al-Ayyam bahwa Washington menentang pengusiran keluarga Palestina di Sheikh Jarrah. Hal itu merupakan salah satu kritik paling keras AS terhadap Israel sejak Presiden Joe Biden mulai menjabat.
Pengusiran itu berlandaskan hukum Israel yang berlaku sejak 1970. Di dalamnya mengatur etnis Yahudi dapat mengeklaim tanah yang mereka miliki sebelum 1948 di Yerusalem Timur. Tak ada hak serupa untuk warga keturunan Arab. Aturan parlemen Israel juga melarang warga Arab dan Palestina mengeklaim tanah mereka.
Blinken mengatakan, tindakan Israel termasuk pendirian permukiman ilegal dan penghancuran rumah-rumah warga Palestina membuat solusi dua negara sukar tercapai. Meski di pihak sebaliknya, Blinken menyatakan bahwa provokasi Hamas juga membuat solusi itu sukar tercapai.
Antony Blinken telah melakukan kunjungan ke Palestina, Israel, Mesir, dan Yordania sejak gencatan senjata dinyatakan Israel dan Hamas. Pemerintah AS tengah mencari solusi permanen untuk persoalan Israel-Palestina.
Pada Selasa (25/5/2021), Blinken juga berjanji bahwa AS akan memberikan bantuan untuk membangun kembali Jalur Gaza, termasuk memberikan 5,5 juta dolar AS dalam bantuan bencana dan hampir 33 juta dolar AS untuk badan bantuan Palestina PBB yang berbasis di sana. AS juga berencana akan membuka kembali konsulat di YErusalem Timur dan memulihkan hubungan dengan Palestina.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto