Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sinergi Pusat-Daerah, Kunci Pencapaian Ekspor Nasional

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Nus Nuzulia Ishak meminta seluruh daerah memperkuat sinergi dengan pemerintah pusat.

"Sinergi dan sinkronisasi pemerintah pusat dan daerah dapat membuat masing-masing pihak lebih proaktif sehingga dapat membantu dunia usaha dalam mencapai target ekspor yang ditetapkan pemerintah," tegas Dirjen Nus saat membuka Forum Koordinasi Teknis Program Pengembangan Ekspor antara Pusat dan Daerah yang berlangsung pada 27-28 Agustus 2014 di Hotel Prama Grand Preanger, Bandung.

Dalam forum tersebut Dirjen Nus menyampaikan apresiasinya terhadap kinerja ekspor Provinsi Jawa Barat yang menunjukkan capaian yang menggembirakan pada periode Januari-Mei 2014.

"Kami sangat mengapresiasi capaian ekspor Jawa Barat yang senilai USD 11,16 miliar atau naik 2,25% dibanding periode yang sama tahun 2013. Ekspor nonmigas Provinsi Jawa Barat sendiri berhasil mencapai USD 10,74 miliar, meski mengalami sedikit penurunan 0,61% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya," ujarnya.

Dirjen Nus menambahkan ekspor nonmigas Provinsi Jawa Barat disumbang oleh tiga produk utama, yaitu kimia organik (HS 29) sebesar USD 115,8 juta; minyak mineral (HS 27) sebesar USD 82,4 juta; serta produk besi dan baja (HS 73) sebesar USD 46,8 juta.

Pada 2014 Kemendag telah menetapkan target pertumbuhan ekspor sebesar 4,1% atau senilai USD 190 miliar dengan proyeksi peningkatan ekspor nonmigas 2014 sebesar 5,5%-6,5% atau sejumlah USD 158-160 miliar. Proyeksi pertumbuhan ekspor tersebut kemudian dibagi dalam kelompok pasar; produk utama dan prospektif; serta produk nonmigas lainnya.

Untuk mencapai target peningkatan ekspor tersebut, Kemendag berkomitmen untuk melindungi dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi rakyat Indonesia melalui Undang-Undang Perdagangan Nomor 7 Tahun 2014. Terkait dengan pengembangan ekspor dan promosi dagang, hal-hal yang diatur antara lain mengenai pembinaan terhadap pelaku usaha melalui pemberian insentif, fasilitas, informasi peluang pasar, bimbingan teknis, serta bantuan promosi dan pemasaran; penyelenggaraan promosi dagang yang meliputi pameran dagang berskala internasional, nasional, dan lokal, serta misi dagang; pemenuhan standar penyelenggaraan dan keikutsertaan pameran dagang; kampanye pencitraan Indonesia; dan pembentukan Badan Promosi Dagang di luar negeri atau Indonesian Promotion Office.

Pembentukan badan ini merupakan peningkatan dan perluasan dari tugas dan fungsi dari Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) yang telah ada selama ini mengintegrasikan kegiatan promosi di sektor perdagangan, investasi, dan pariwisata.

"Dengan amanat Undang-Undang Perdagangan ini, marilah kita menciptakan keselarasan dan sinergisme yang baik sehingga tercipta iklim usaha yang kondusif, bersahabat, murah, cepat, dan nyaman bagi para pelaku usaha di setiap daerah di Indonesia," tutur Dirjen Nus.

Pada akhir sambutannya Dirjen Nus juga mengajak Pemerintah Daerah untuk berpartisipasi pada kegiatan promosi yang secara rutin diselenggarakan oleh Kemendag, yaitu Trade Expo Indonesia yang tahun ini diselenggarakan pada 8-12 Oktober 2014 dan berlokasi di JIExpo Kemayoran Jakarta, dengan target 10 ribu pengunjung dan dua ribu peserta pameran.

Forum Koordinasi Teknis Program Pengembangan Ekspor antara Pusat dan Daerah kali ini mengambil tema Meningkatkan Sinkronisasi dan Sinergi Kegiatan antara Pusat dan Daerah dalam Mendukung Capaian Target Ekspor Nasional. Forum tahunan tersebut mempertemukan para pejabat Kepala Dinas bidang Perdagangan Provinsi dari seluruh Indonesia dan Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Daerah dari lima daerah di Indonesia.

Forum yang juga dihadiri Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Jawa Barat itu mengetengahkan topik Sinkronisasi dan Pembagian Tugas yang Sinergi dan Saling Mengisi antara Pusat dan Daerah dalam Meningkatkan Pertumbuhan Ekspor Indonesia dengan menghadirkan Lianti Rahardjo dari International Business Programme Universitas Bina Nusantara sebagai pembicara. Turut hadir pula dalam forum tersebut seluruh pejabat Eselon II di lingkungan Ditjen PEN yang memaparkan program masing-masing.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: