Dengan USD1,9 Triliun, Biden Siap Rilis Senjata Kuat Anti-China
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyiapkan anggaran 1,9 triliun dolar AS untuk memerangi pengaruh China, Rusia, dan Iran. Dana itu antara lain, untuk membeli senjata negara pendukungnya.
Presiden AS Joe Biden telah meningkatkan anggaran belanja federal menjadi sekitar 6 triliun dolar AS (sekitar Rp 85.838 triliun) untuk tahun fiskal mendatang. Dari jumlah itu, pemerintahan Biden menganggarkan sekitar 1,9 triliun dolar AS (sekitar Rp 27.182 triliun) untuk memerangi pengaruh Rusia, China dan Iran di sebagian besar Eropa dan Eurasia, dengan fokus utama, Timur Tengah.
Baca Juga: Perhatian, Biden Minta Intelijen Amerika Selesaikan Laporan Asal-Usul Corona dalam 90 Hari
“Pendanaan akan mendukung program-program yang berfokus pada pembelaan demokrasi, supremasi hukum, memajukan hak asasi manusia dan kesetaraan gender, memerangi korupsi, dan melawan otoriterisme,” bunyi dokumen itu seperti dikutip dari Sputnik, Sabtu (29/5).
Dari dokumen itu, disebutkan sebesar 155 juta dolar AS (sekitar Rp 2,2 triliun) diposkan untuk melawan pengaruh China. Dana tersebut akan digunakan AS untuk disumbangkan dalam bentuk peralatan militer yang akan diberikan kepada negara-negara penentang China.
Presiden S Joe Biden mengatakan, China tengah melakukan persiapan untuk menyalip Negara Paman Sam menjadi negara yang kuat.
“AS akan melawan segala bentuk ancaman,” papar Biden di hadapan angkatan bersenjata AS di pangkalan Langley-Eustis, Hampton, Virginia, yang dikutip dari Whitehouse, Minggu, 30 Mei 2021.
Biden meminta, agar setiap warga AS bekerja ekstra untuk memajukan negara agar tidak kalah dengan China.
“Xi sangat yakin jika negaranya sebelum tahun 2030 akan menyalip AS dalam segala hal,” kata Biden di depan para jenderalnya.
Akibat pernyataan Presiden China tersebut, Joe Biden merasa ditantang dan menyiapkan strategi.
“Saya telah menghabiskan lebih banyak waktu dengan Presiden Xi (Jinping) China daripada pemimpin dunia mana pun,” kata Joe Biden, dikutip dari Express, Minggu, 30 Mei 2021.
“Dia (Xi Jinping) sangat percaya bahwa China sebelum tahun 2035 akan memiliki Amerika, karena otokrasi dapat membuat keputusan cepat,” ujarnya.
Namun, Biden menegasan, AS sebagai negara unik yang diatur berdasarkan ide. “Tapi Amerika itu unik. Dan semua negara di dunia, kami satu-satunya negara yang diatur berdasarkan ide,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: