Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pendukung Ganjar Tiba-tiba Deklarasi Capres for 2024, Makin Tak Enak Hati Sama Puan

Pendukung Ganjar Tiba-tiba Deklarasi Capres for 2024, Makin Tak Enak Hati Sama Puan Kredit Foto: Instagram/Ganjar Pranowo

Kata dia, dengan adanya konflik dengan Puan kemarin, Ganjar pasti tak akan memperkeruh dengan menyuruh membentuk relawan. “Apakah Pak Ganjar tahu, ya mungkin secara tidak langsung dan kami sering berkomunikasi di sosmed, tapi ini bukan atas permintaan Pak Ganjar,” ungkapnya.

Bagaimana sikap Ganjar? Ganjar belum mau mengomentari gerakan relawan tersebut. Pesan yang dikirim Rakyat Merdeka tadi malam, belum dijawab.

Sejak hubungannya dikabarkan memanas dengan Puan lantaran tidak diundang di acara hajatan PDIP di Jawa Tengah, Ganjar berkali-kali mencoba meredakan isu tersebut. Saat ditanya soal ini, Ganjar selalu menjawab baik-baik saja atau memuji Puan setinggi langit.

Pun begitu saat ditanya soal konflik di PDIP, sikap Ganjar ini belum berubah. “PDIP ono opo (ada apa), PDIP ora ono opo-opo (tidak ada apa-apa). PDIP oke-oke saja,” kata Ganjar seusai berkunjung ke Balai Desa Nglinggi, Kecamatan Klaten Selatan, Klaten, kemarin.

Tak cuma itu, Ganjar memposting video Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri, pada peringatan Hari Lahir Pancasila, di akun Instagram miliknya, @ganjar_pranowo. Video berdurasi 4 manit tersebut berisi penjelasan proses lahirnya Pancasila. Ganjar mengajak masyarakat mengamalkan sila-sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

“Sepanjang usia Pancasila itu, sudah seberapakah kita mengamalkan dan berpegang teguh pada sila-silanya dalam kehidupan berbangsa dan bertanah air? Mari tengok lebih dalam ke hati sanubari kita masing-masing,” imbuhnya.

Ketua DPC PDIP Solo yang juga mantan Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengatakan, persoalan Ganjar yang dianggap sudah kelewatan sudah selesai. Ia juga menilai pernyataan Mega soal petugas partai yang tidak mengikuti instruksi pimpinan bukan ditujukan kepada Ganjar.

“Tidak ada kaitannya Mas Ganjar, Mbak Puan, Mas Pacul (Bambang Wuryanto) dengan pernyataan ketua umum. Kita semua tegak lurus pada ketua umum,” kata Rudy.

Sebelumnya, Mega mengingatkan kepada para kadernya untuk tetap mematuhi arahan partai. Mega mempersilakan para kadernya untuk keluar atau mundur jika tidak mau menaati arahan partai. Pernyataan Mega yang disampaikan dengan suara meninggi itu, kemudian diasumsikan sejumlah pihak berkaitan dengan Ganjar.

Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai, Ganjar sudah menyadari sedang ditegur partai. Karena itu, Ganjar memilih mengerem dan tidak memperpanjang konflik. Sebagai kader, Ganjar memang harus patuh pada pemimpinnya.

“Jika Ganjar diminta setop untuk soal pencapresan, ya Ganjar mesti ngerem soal pencapresannya itu,” kata Ujang, saat dikontak Rakyat Merdeka, tadi malam.

Namun, upaya Ganjar mengerem itu ternyata masih belum bisa menyelesaikan persoalan. Pasalnya para pendukung Ganjar yang mendeklarasikan kelompok relawan. Menurut dia, manuver ini meski bukan atas arahan Ganjar, tapi akan memperpanjang persoalan. “Kalau begini, Ganjar pasti makin tidak enak ke Puan,” tukasnya. 

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: