Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gawat, Nasionalis Garis Keras Didesak Lakukan Pembalasan Darah Yahudi dari Orang Arab

Gawat, Nasionalis Garis Keras Didesak Lakukan Pembalasan Darah Yahudi dari Orang Arab Kredit Foto: Instagram/Benjamin Netanyahu
Warta Ekonomi, Yerusalem -

Ketika Israel bentrok dengan Palestina dalam beberapa pekan terakhir, seorang anggota parlemen nasionalis garis keras yang bersekutu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berulang kali menyalakan api: Itamar Ben-Gvir, kepala partai "Kekuatan Yahudi" satu orang.

Pengacara berusia 45 tahun dan ayah enam anak, yang tinggal di pemukiman dekat Hebron di Tepi Barat yang diduduki Israel, mengambil tempat di Knesset pada April sebagai bagian dari aliansi "Zionisme Agama" yang diatur oleh Netanyahu.

Baca Juga: Simak Betul-betul Sejarah Ini! Kelompok yang Sebar Teror Pertama Kali Ternyata dari Yahudi...

Ben-Gvir sejak itu ada di mana-mana di situs paling eksplosif Israel. Dia membuka "kantor parlemen" di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem timur yang diduduki --di mana orang-orang Yahudi Israel berlomba-lomba untuk mengusir penduduk Palestina dari rumah mereka, yang dibangun di atas tanah milik orang Yahudi sebelum tahun 1948.

Ketegangan itu, dan bentrokan terkait di kompleks masjid al-Aqsa di kota itu, meningkat menjadi eskalasi militer 11 hari bulan lalu antara Israel dan kelompok Islam Hamas yang menguasai Gaza.

Ketegangan Yerusalem dan konflik Gaza juga memicu kekerasan massa antara orang Yahudi Israel dan orang Arab di kota-kota Israel. Melihat situasi itu, Ben-Gvir mengunjungi lokasi pertempuran jalanan untuk menggalang warga sayap kanan.

Pendukung Ben-Gvir mendorong pembalasan "darah Yahudi" di kota-kota termasuk Bat Yam, di mana massa Yahudi kemudian difilmkan memukuli seorang pengemudi Arab dan menghancurkan toko-toko milik Arab. Di tempat lain, orang Arab menyerang sinagoga dan mobil serta rumah milik orang Yahudi.

Komisaris polisi Kobi Shabtai menuduh Ben-Gvir memulai "intifada Yahudi", atau pemberontakan, media Israel melaporkan. Ben-Gvir tidak menyesal dan mengatakan kepada AFP bahwa polisi harus menindak lebih keras.

"Jika mereka melakukan apa yang diperlukan, dan menembak --tembakan langsung, bukan peluru karet-- pada seseorang yang melemparkan bom api, kami sudah berada di tempat yang lebih baik," bantahnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: