Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ekspor Sarung Tangan Karet Malaysia Berlimpah Ruah, Ini Sosok 5 Miliarder di Baliknya!

Ekspor Sarung Tangan Karet Malaysia Berlimpah Ruah, Ini Sosok 5 Miliarder di Baliknya! Kuan Kam Hon, miliarder Malaysia pengekspor sarung tangan karet. | Kredit Foto: Forbes/Hartalega Holdings
Warta Ekonomi, Jakarta -

Malaysia adalah pengekspor industri sarung tangan karet global yang senilai USD28 miliar (Rp400 triliun). Malaysia memproduksi hampir dua pertiga dari pasokan dunia dan harga meningkat tiga kali lipat tahun ini karena kekurangan global sebesar 80 miliar sarung tangan karet.

Bahkan, pembeli dari AS beralih ke Malaysia yang biasanya China. Alhasil, ekspor sarung tangan tahun lalu menjadi 35,3 miliar ringgit (Rp125 triliun). Ini meningkatkan kekayaan lima pendiri perusahaan sarung tangan Malaysia, meski saham mereka turun dari level tertinggi tahun lalu karena negara-negara meluncurkan vaksin. Dilansir dari Forbes di Jakarta, Jumat (4/6/21), ini lima miliarder produsen sarung tangan karet!

Baca Juga: Fantastis! Kekayaan 50 Orang Terkaya Malaysia Tembus Rp1.288 Triliun, Siapa Paling Tajir?

1. Kuan Kam Hon

Yang terkaya adalah Kuan Kam Hon dari Hartalega Holdings, melihat kekayaannya naik menjadi USD3,8 miliar (Rp54 triliun) karena saham Hartalega naik 60%. Tahun lalu, perusahaan menjual 31 miliar keping dan meluncurkan ekspansi senilai USD63 juta (Rp902 miliar).

“Kami memperkirakan bahwa permintaan di negara maju telah meningkat sebesar 40% sementara permintaan di negara berkembang meningkat lebih dari dua kali lipat,” kata Kuan melalui email.

2. Lim Wee Chai

Lim Wee Chai, pendiri Top Glove, melihat kekayaannya meroket hampir tiga kali lipat menjadi USD3,5 miliar (Rp50 triliun). Pendapatan untuk setengah tahun yang berakhir pada 28 Februari adalah 10 miliar ringgit, melampaui total 7,2 miliar ringgit untuk tahun fiskal terakhir yang berakhir pada Agustus. Perusahaan menjual 62 miliar keping pada tahun fiskal 2020.

“Kami memiliki neraca yang kuat dan saat-saat seperti itu dapat memberi kami peluang akuisisi,” kata Lim melalui email.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: