Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Di Hari Tragedi Tiananmen, Polisi-polisi Hong Kong Ciduk Banyak Aktivis

Di Hari Tragedi Tiananmen, Polisi-polisi Hong Kong Ciduk Banyak Aktivis Kredit Foto: Wikimedia Commons/Derzsi Elekes Andor
Warta Ekonomi, Hong Kong -

Kepolisian Hong Kong menangkap aktivis Chow Hang Tung pada Jumat (4/6/2021). Dia adalah wakil ketua kelompok yang mengorganisasi peringatan tahunan peristiwa Tiananmen.

Anggota Eksekutif the Hong Kong Alliance in Support of Patriotic Democratic Movements of China, Chiu Yan Loy, mengungkapkan, Chow ditangkap karena mempromosikan majelis yang tidak sah.

Baca Juga: 32 Tahun Tragedi Tiananmen, Taiwan Dorong Reformasi Politik Nyata China

"Dia hanya ingin pergi ke Victoria Park, menyalakan lilin dan memperingatinya," kata Chiu, seraya menambahkan dia yakin penangkapan itu dimaksudkan untuk menakuti mereka yang berencana menghadiri acara jaga.

Kepolisian Hong Kong belum memberikan keterangan perihal penangkapan Chow. Dalam sebuah wawancara dengan Reuters pekan ini, Chow mengungkapkan diperingati atau tidaknya tragedi Tiananmen bakal menjadi ujian bagi Hong Kong.

“Apakah kita dapat mempertahankan garis dasar moralitas kita. Selama mereka tidak mengatakan lilin itu ilegal, kami akan menyalakan lilin,” ujarnya.

Ribuan polisi Hong Kong telah melakukan patroli di jalan-jalan kota guna mencegah masyarakat berkumpul memperingati peristiwa Tiananmen. Menurut para aktivis di sana, hal itu menandakan pergantian otoriter yang cepat di Hong Kong.

Polisi telah melarang kegiatan peringatan tragedi Tiananmen selama dua tahun berturut-turut dengan alasan pandemi Covid-19. Tidak dijelaskan apakah memperingati Tiananmen akan melanggar undang-undang keamanan nasional yang diberlakukan Cina di Hong Kong tahun lalu.

Aktivis terkemuka Hong Kong, Joshua Wong, dijatuhi hukuman penjara selama 10 bulan. Vonis tersebut dia terima setelah mengaku bersalah karena berpartisipasi dalam peringatan Tiananmen tahun lalu. Sementara tiga aktivis lainnya dihukum empat hingga enam bulan penjara.

Hingga kini, China masih melarang adanya diskusi terbuka tentang tragedi Tiananmen di negaranya. Pada April 1989, sekitar 100 ribu mahasiswa memulai gerakan protes di lapangan Tiananmen, Beijing. Mereka menyuarakan kritik atas pemerintahan Partai Komunis China (PKC) yang dinilai otoriter.

Kala itu massa turut menyampaikan protes atas meninggalnya pemimpin PKC yang reformis Hu Yaobang. Gelombang demonstrasi pun semakin luas dan melibatkan berbagai lapisan masyarakat, mulai dari pekerja, pegawai negeri, kalangan intelektual, dan lainnya. 

Pada pertengahan Mei, sekitar satu juta orang menduduki lapangan Tiananmen. Kala itu pemerintah mendeklarasikan darurat militer. Pasukan keamanan dan armada tank pun dikerahkan ke Tiananmen. 

Rentetan tembakan dilepaskan agar massa membubarkan diri dari lapangan Tiananmen. Ada yang menyebut korban meninggal mencapai ratusan orang. Ada pula laporan bahwa korban tewas menembus ribuan jiwa. Pemerintah China sendiri tidak pernah secara resmi merilis data terkait korban meninggal dalam insiden Tiananmen.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: