Aliansi Jurnalis Independen (AJI) bersama Yayasan Citra Mandiri Mentawai (YCMM) menggelar nonton bareng (nobar) film dokumenter The End Game yang digarap Watchdoc. Nobar digelar di Kantor YCMM di Gunung Pangilun, Kota Padang pada Sabtu (5/6/2021) malam.
Ketua AJI Padang Aidil Ichlas mengatakan film The End Game sangat ditunggu oleh masyarakat yang peduli dengan pemberantasan korupsi. Karena berisi cerita-cerita pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tersingkir saat Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) sebagai persyaratan menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Baca Juga: Konflik TWK KPK, The Next Cicak vs Buaya: Sekarang Buayanya dari....
“Kita sebelumnya telah melihat trailer film ini. Kita tahu KPK sudah berada di tepi jurang. Dan penasaran, seperti apa intrik-intrik yg mereka hadapi saat TWK dan pengalaman mereka dalam pemberantasan korupsi," kata Aidil.
Aidil menyebut Nobar kemarin diikuti oleh anggota AJI, anggota YCMM, beberapa jurnalis dan beberapa aktivis antikorupsi lainnya. Baca Juga: Terang Benderang! Pemecatan 75 Orang KPK Lewat TWK Hanya Demi Lindungi Harun Masiku!
Aidil mengapresiasi film The End Game karena mampu menyuarakan aspirasi pegawai KPK yang tersingkir karena TWK. Dan diketahui pegawai KPK yang gagal menjadi ASN ini rata-rata adalah orang-orang yang menangani kasus-kasus besar. Seperti kasus korupsi Harun Masiku, kasus bansos yang melibatkan Mantan Menteri Sosial Juliari Batubara hingga kasus Simulator SIM yang melibatkan mantan petinggi Polri Joko Susilo.
Peneliti Pada Pusat Studi Konstitusi (PUSaKO) Universitas Andalas Charles Simabura yang juga berpartisipasi nobar ini mengatakan film The End Game merupakan bentuk dukungan terhadap perjuangan antikorupsi di Indonesia. Setelah mendengar curhatan pegawai KPK dalam film ini menurut Charles, publik dapat menyadari bahwa perjuangan memberantas korupsi itu tidak gampang.
Selain itu juga dapat dilihat ada banyak serangan terhadap KPK dari dalam dan luar. Termasuk dengan menyerang dengan informasi tidak benar tentang KPK.
“Bentuk melawan disinformasi tentang KPK. Membuka mata kita bahwa perjuangan antikorupsi itu tak gampang. Kita tahunya ketika kasus besar meledak lewat OTT. Padahal prosesnya sulit,” ucap Charles.
Dosen Fakultas Hukum Unand itu menambahkan dari film The End Game ini dapat dilihat bahwa saat ini film dapat menjadi salah satu alat kampanye efektif. Karena sajian melalui film membuat khalayak tidak bosan menyimak pesan-pesan yang disampaikan.
“Kalau melalui seminar kan banyak tidak betah. Kalau film betah orang menonton. Ini cara perjuangan melalui jurnalisme baru. Memafaatkan berbagai platform media untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat,” kata Charles menambahkan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Lestari Ningsih