Seperti diketahui, 75 pegawai KPK dinyatakan tidak lolos TWK dalam rangka peralihan status dari pegawai KPK menjadi ASN seperti mandat UU baru KPK. TWK pegawai KPK ini lantas menjadi polemik setelah beberapa pegawai yang tak lolos mengungkap banyak pertanyaan janggal dalam TWK yang dinilai tidak ada kaitannya dengan tugas pokok dan fungsi pegawai KPK.
Beberapa pertanyaan yang diajukan tim asesor bahkan cenderung masuk ranah privat dan mempertentangkan sesuatu yang tidak semestinya. Seperti memilih antara Alquran dan Pancasila, praktik keagamaan pegawai, bersedia melepas kerudung bagi yang memakai dan seterusnya.
Baca Juga: Firli Bahuri dan Pimpinan KPK Cuekin Panggilan Komnas HAM, Politikus PDIP 'Kasih Jempol'
Wakil Ketua Umum (Waketum) MUI, Anwar Abbas menyoroti soal-soal janggal yang diajukan kepada beberapa pegawai KPK yang tak lolos TWK. Ia menilai agar masalah ini tidak menimbulkan kegaduhan dan tidak merusak citra pemerintah terutama KPK, sebaiknya tim penguji menyampaikan secara terbuka soal-soal yang sudah mereka berikan kepada calon ASN tersebut.
"Agar sebagai warga bangsa kita tidak bertanya-tanya dan tidak curiga bahwa tes wawasan kebangsaan ini telah dijadikan sebagai alat dan dasar oleh pimpinan KPK untuk menyingkirkan orang-orang yang tidak mereka sukai dengan melabeli mereka yang tidak lolos tersebut dengan sikap intoleran dan radikalisme," ujar Anwar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti