Pemerintah akan mewujudkan Statistik Hayati di Indonesia. Nantinya, hanya ada satu data kependudukan di Indonesia tidak lagi berbeda untuk memudahkan proses pembangunan.
Statistik Hayati merupakan statistik yang dibangun berdasarkan catatan-catatan penting dan kondisi-kondisi penting yang berkelanjutan, dari mulai penduduk itu lahir hingga penduduk itu meninggal dunia. Baca Juga: Pulihkan Ekonomi, LPS Pangkas Tingkat Bunga Penjaminan 25 BPS
Demikian diungkapkan Deputi Bidang Statistik Sosial, Badan Pusat Statistik (BPS) Ateng Hartono saat menggelar rapat koordinasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS) seluruh Indonesia di Bandung, Selasa (8/6/2021).
Kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut untuk mengawal Perpres 62 Tahun 2019 tentang Percepatan untuk pencapaian target kinerja Dukcapil dan Statistik Hayati.
Baca Juga: BPS: Ekspor Pertanian Tumbuh Positif 18,98 Persen YonY
"Data Kependudukan untuk level nasional sudah berjalan bagus, kita saat ini untuk menindaklanjuti hingga ke level provinsi, bahkan kota kabupaten. Terutama ini kita lakukan untuk mengawal satu data kependudukan Indonesia, ini untuk mengawal statistik hayati," ungkapnya.
Data yang akurat dinilai penting, Pasalnya data tersebut akan digunakan pemerintah dalam merancang pembangunan nasional. Saat ini, untuk pertama kalinya hasil sensus penduduk 2020 lalu hasilnya sama dengan catatan kependudukan dari Kependudukan dan Catatan Sipil.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil