Dari Dendam Banyak Tekanan, Putri Tanjung Sukses Ciptakan Peluang Tanpa Modal dari Bapak
Begitu acara selesai, Putri pun hanya mendapat profit Rp15 ribu. Tetapi bagi Putri, Rp15 ribu itu adalah uang yang sangat berharga untuknya sampai ingin ia pajang karena itu hasil kerja kerasnya sendiri.
Setelah acara itu, Putri pun ingin naik kelas. Ia ingin mendalami bisnisnya sebagai pengusaha di bidang kreatif.
Saat mencari workshop dan seminar seputar pengusaha, Putri tidak menemukan seminar yang berisikan Creative Entrepreneur. Karena itulah, ia mencetuskan ide untuk membuat acara sendiri.
Setelah itu, Putri berpikir, "Modalnya dari mana?"
Ia pun mencoba meminta kepada ayahnya. Tetapi ditolak.
"Bapak memperbolehkan aku berbisnis, asalkan dua (syaratnya). Yang pertama, jangan minta modal sama bapak, dan jangan ajuin proposal ke semua perusahaan bapak," ujar Putri.
Putri pun bertanya, "Memang kenapa?"
"Karena kalau kamu rugi, bapak gak mau rugi, kamu harus rugi sendiri," kenang Putri.
Bagi Putri, jawaban ayahnya sangat mencerminkan jiwa pengusaha.
"Itu pengusaha yang sesungguhnya tuh," tandas Putri.
Dari situlah semua proses bisnis Event Organizer-nya dimulai. Mulai dari ditolak sponsor, saat presentasi diusir, diremehkan karena baru berusia 17 tahun, karena perempuan, karena ayahnya pengusaha dan disuruh menikmati saja, dan lain sebagainya.
"Proses rugi, proses gagal, itu masih dialami sampai 5 tahun dari sejak berdiri," ujar Putri.
Namun akhirnya, Putri mengingat bahwa sejak awal ia ingin mendirikan perusahaan ini, semua hanya tentang dirinya. Putri pun mengatakan bahwa untuk menjadi pengusaha, pasti banyak gagal, banyak rugi dan banyak pengorbanannya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: