Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pedih! Rakyat Ditangkapi, Wanita Ditembaki, Front Rakyat Palestina Lantang Pekikkan Intifada

Pedih! Rakyat Ditangkapi, Wanita Ditembaki, Front Rakyat Palestina Lantang Pekikkan Intifada Kredit Foto: Reuters/Ibraheem Abu Mustafa
Warta Ekonomi, Ramallah, Tepi Barat -

Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina (PFLP/Popular Front for the Liberation of Palestine (PFLP)) menanggapi gugurnya seorang perempuan Palestina oleh tentara rezim Zionis Israel di utara kota Al Quds, dengan menyerukan Intifada.

PFLP, Sabtu (12/6/2021) seperti dikutip Anadolu Agency, merespons penembakan mati Ebtesam Kaabneh, oleh tentara Israel di pos pemeriksaan Qalandia, utara Al Quds.

Baca Juga: Naftali Bennett: Pemimpin Israel yang Baru tapi Rasa Lama

Menurut PFLP, Ebtesam adalah tahanan Palestina yang sudah dibebaskan, dan ia menjadi bukti baru kejahatan fasisme Israel.

"Perlawanan adalah jawaban kami atas kejahatan keji ini. Perlawanan adalah perisai rakyat kami, dan pedang tajam untuk menghadapi kelompok-kelompok pemukim Zionis, dan militer Israel," imbuhnya.

PFLP juga menyerukan Intifada (gerakan perlawanan rakyat Palestina terhadap Israel), dan upaya mengubah seluruh titik kontak serta pos-pos pemeriksaan Israel, menjadi api perlawan.

Sementara sejumlah lembaga swadaya masyarakat Palestina dalam sebuah statemen bersama mengungkap, ribuan warga Palestina ditangkap oleh aparat rezim Zionis pada Mei 2021.

Hal itu disampaikan oleh Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan, Klub Tahanan Palestina, Lembaga Hak Asasi Manusia Addameer dan Pusat Informasi Wadi Hilweh pada Minggu (13/6/2021), seperti dilansir laman surat kabar Ray al-Youm.

"Pasukan Israel menahan 3.100 warga Palestina, termasuk 42 wanita dan 471 anak-anak, di berbagai daerah Palestina pada Mei lalu," kata kelompok tersebut, dalam pernyataan bersama.

Sekitar 2.000 orang Palestina, termasuk 291 orang ditahan. Sebagian besar dari mereka telah memperoleh pembebasan bersyarat dan lebih dari 170 orang didakwa di pengadilan.

Sementara 1.100 orang ditahan di Tepi Barat, termasuk 180 anak-anak serta 42 wanita dan anak perempuan. Penangkapan besar-besaran juga terjadi di kota Quds dengan jumlah 677 orang.

Rezim Zionis juga mengeluarkan perintah penahanan administratif (penjara tanpa dakwaan) terhadap 200 orang Palestina. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: