Mitra yang mendukung pun berkomitmen penuh baik dari sektor publik, swasta, dan akademisi, antara lain Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Kementerian/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Pemerintah Provinsi NTB, Martha Tilaar Group, PT. Panorama Sentrawisata Tbk, Hotel Santika Mataram, Yayasan Allianz Peduli, Sekolah Seniman Pangan/Javara, Generasi Dapur Baru Indonesia, dan Universitas Prasetiya Mulya.
Keberhasilan dari kolaborasi ini telah memperkuat model bisnis inklusif di Desa Bilebante, dan sekaligus memperkuat keyakinan dari berbagai lembaga yang terlibat untuk melanjutkan dan meningkatkan manfaat yang dapat diciptakan.
Dua lembaga telah bersedia menjadi champion dan driver dalam bidang bisnis inklusif, yaitu Kementerian Koperasi dan UKM sebagai leader untuk kebijakan bisnis inklusif dan Universitas Prasetiya Mulya sebagai perwakilan akademisi.
Mitra lainya, seperti Kementerian/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga terus melanjutkan program peningkatan kualitas sumber daya manusia, serta Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi juga terus memperkuat aparatur aparatur desa yang responsif terhadap kebutuhan pengembangan potensi desa dan peningkatan manfaat sosial ekonomi yang lebih tinggi bagi masyarakat desa.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat