Viral Bupati Marah-marah ke Staf Risma Berujung Dipolisikan, Mabes Polri Bereaksi Begini
Sebelumnya, Risma mengaku sudah merasakan perlakuan tidak elok dari Bupati Alor, NTT Amon Djobo, sebelum video viral Amon yang memarahi staf Kementerian Sosial dan dirinya beredar luas.
Risma tidak sekali berada dalam satu acara dengan Bupati Alor Amon Djobo. Ia dua kali hadir dalam satu acara, dan Amon tak menegur juga tak menyapa Risma.
Baca Juga: PDIP Ambil Langkah Cabut Dukungan, Risma Hormati Keputusan Partai
"Pernah, aku sengaja datang (dalam satu acara). Sebetulnya sebelum viral. Tapi aku tahu dia marah-marah. Aku sengaja datang, aku mau jelaskan, tapi dia enggak mau ngomong sama aku," kata Risma.
Risma tak mempersoalkan sikap Bupati Amon Djobo itu. Sebab, mantan Wali Kota Surabaya itu merasa tidak bersalah. Menurutnya, hal yang diurus di Kemensos tidak hanya masalah kebutuhan hajat hidup satu dua orang saja, tapi seluruh warga yang ada di Alor, setelah badai menerjang banyak wilayah di NTT.
"Pernah aku diajak Pak Menko ke sana, kemudian ada dua acara, ada di Pantar Selatan atau Utara gitu. Pertama ada bupati, tapi beliau tidak menyapa saya dan saya enggak masalah. Acara kedua beliau meninggalkan tempat aku di situ sama Kapolres dan Pak Danrem. Bagiku yang penting warga enggak kelaparan karena itu tugasku," jelas Risma.
Ketua DPP PDI Perjuangan itu menegaskan bahwa program yang dipersoalkan Bupati Djobo seperti dalam videonya yang viral itu bukanlah PKH, tapi bantuan sosial untuk bencana. Lagi pula, lanjut Risma, PKH disalurkan tidak melalui pemerintah daerah, tapi langsung ke rekening warga penerima manfaat.
"Kalau bupatinya mau bagikan, itu malah salah," tandasnya.
Baca Juga: Satu Tahun Jadi Juru Bicara: Ini Bukan tentang Angka
Baca Juga: Ahli Virologi dan Molekuler Biologi: Semua Vaksin Covid-19 Aman dan Sudah Diuji
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat